VIVA – Proses evakuasi salah satu korban ambruknya bangunan mushola di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Nur Ahmad cukup menyita perhatian publik. Bocah berusia 14 tahun itu harus menjalani proses amputasi darurat di lokasi kejadian.
Operasi ini dilakukan demi menyelamatkan nyawa Nur Ahmad yang saat itu terjepit runtuhan bangunan ponpes tempatnya menimba ilmu. Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RSUD R. T. Notopuro Sidoarjo, dr. Larona Hydravianto mengungkap proses amputasi tersebut memakan waktu sekitar 15-20 menit.
”Sekitar 15-20 menit akhirnya pasien bisa kita keluarkan,” kata dr. Larona dalam wawancaranya dengan Andromeda Merkuri dalam program Kabar Petang seperti dikutip dari tayangan YouTube TvOneNews, Selasa 7 Oktober 2025.
Terkait dengan kondisi terkini Nur Ahmad, dr. Larona menyebut saat ini bocah 14 tahun itu sudah berangsur membaik. Dia juga mengaku salut dengan ketegaran Nur Rahman yang harus mendapati kenyataan salah satu anggota tubuhnya diamputasi.
”Iya jadi ini hal yang patut kita syukuri juga bahwa ternyata pasien Nur Rahman ini mempunyai mental yang baik. Jadi punya mental yang bagus dan juga spiritual yang bagus,” jelasnya.
Namun diungkap dr. Larona di awal pasca proses amputasi itu, Nur Ahmad sempat termenung. Meski demikian kondisi dan emosionalnya sudah mulai membaik, bocah itu kata dr. Larona juga sudah mulai bisa tertawa. Demikian pula dengan luka bekas amputasinya juga sudah membaik, bahkan sebelum menjalani live dengan TvOne kemarin sang santri juga sudah bisa mulai beraktivitas seperti berjalan dan ke kamar mandi.
”Di awal dia sempat termenung tapi dari hari ke hari saya lakukan evaluasi semakin baik. Bahkan hari ini bisa tertawa, sebelum kita live saya sempat ke pasien Nur Rahman saya merawat lukanya. Lukanya sudah membaik, sudah bisa jalan, sudah bisa ke kamar mandi,”sambung dia.
Jumlah korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh jenazah korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur telah ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Halaman Selanjutnya
“Seluruh jenazah sudah ditemukan. Dari total itu, 61 dalam kondisi utuh dan ada tujuh berupa potongan tubuh,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan.