Selasa, 4 Maret 2025 - 19:45 WIB
VIVA – Tentara Nasional Indonesia kembali mengerahkan pasukan hantu laut petarung Candraca Batalyon Infanteri 4/Marinir, TNI Angkatan Laut untuk terjun langsung membantu masyarakat lepas dari penderitaan.
Kali ini, para kesatria Yonif 4 Marinir diterjunkan ke lokasi bencana banjir besar yang menerjang wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat.
VIVA Militer: Prajurit Yonif 4 Marinir evakuasi korban banjir Bekasi
Photo :
- Penerangan Korps Marinir
Berdasarkan siaran resmi Penerangan Korps Marinir yang diterima VIVA Militer, Selasa 4 Maret 2025, ratusan prajurit TNI Yonif 4 Marinir mulai bergerak meninggalkan markas mereka menuju ke lokasi banjir sejak perintah diterbitkan.
Dengan berbekal peralatan penyelamatan air seperti perahu karet dan lainnya, prajurit petarung Candraca bergerak langsung menusuk ke jantung pemukiman warga yang terendam banjir.
VIVA Militer: Prajurit Yonif 4 Marinir evakuasi korban banjir Bekasi
Photo :
- Penerangan Korps Marinir
Menurut Komandan Yonif 4 Marinir, Mayor Mar Surya Affandy Novyanto, fokus utama pasukannya ialah menyelamatkan warga yang terjebak. Di lokasi banjir, prajurit bergerak ke rumah-rumah untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
Tanpa kenal lelah, prajurit menerobos banjir. Satu persatu warga terutama anak-anak dan wanita dievakuasi dengan cara digendong menembus banjir. Bahkan yang paling dramatis prajurit terpaksa menggunakan baskom untuk mengevakuasi bayi dan balita.
VIVA Militer: Prajurit Yonif 4 Marinir evakuasi korban banjir Bekasi
Photo :
- Penerangan Korps Marinir
"Prajurit Yonif 4 Marinir yang diterjunkan ke lokasi Banjir, selain melakukan evakuasi warga yang terjebak, juga memberikan bantuan logistik seperti makanan dan obat-obatan. Selain itu, mereka juga membantu membersihkan saluran air agar banjir dapat segera surut," kata Mayor Mar Surya Affandy Novyanto di lokasi banjir.
Perlu diketahui, Yonif 4 Marinir ini merupakan batalyon yang turun tangan langsung dalam proses normalisasi pagar laut Tangerang. Dalam operasi itu, mereka berhasil membongkar berkilo-kilometer pagar laut yang selama ini membuat sengsara masyarakat pesisir terutama nelayan.
Baca: Jenderal Eks Intel Top BIN Pecah Rekor 47 Tahun Sejarah TNI di Pulau Terbesar 11 Dunia
Halaman Selanjutnya
Tanpa kenal lelah, prajurit menerobos banjir. Satu persatu warga terutama anak-anak dan wanita dievakuasi dengan cara digendong menembus banjir. Bahkan yang paling dramatis prajurit terpaksa menggunakan baskom untuk mengevakuasi bayi dan balita.