Tuban, VIVA – Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Apple resmi membuka Apple Developer Academy keempat di Indonesia, tepatnya di Tuban, Kuta, Badung, Bali yang akan menyambut lebih dari 100 pelajar di kelas perdananya.
Vice President of Worldwide Developer Relations Apple Susan Prescott mengatakan akademi keempat ini dibuka seiring dengan upaya untuk membantu para pengembang, pelajar, dan pengusaha memperoleh keterampilan dalam merintis karier di industri aplikasi iOS yang sedang berkembang di Indonesia dan seluruh dunia.
"Pengkodean adalah cara yang hebat untuk mendapatkan pengakuan di dunia dan Apple Developer Academy akan membantu lebih banyak orang di Indonesia mewujudkan ide-ide mereka," kata dia, Selasa, 4 Maret 2025.
Para pelajar akan berpartisipasi dalam program selama sembilan bulan yang mengajarkan dasar-dasar pengkodean, desain, keterampilan pemasaran, dan lain sebagainya, serta wawasan tentang kecerdasan buatan (AI).
Peserta kelas pertama di Apple Developer Academy di Bali terdiri dari berbagai latar belakang, berusia 18 hingga 56 tahun dan berasal dari 32 kota di seluruh Indonesia, di mana banyak di antaranya berdomisili di Bali.
Selain itu, dalam upaya mendorong pertukaran lintas budaya, kampus Bali merupakan akademi Apple pertama di Indonesia yang membuka pintu bagi pelajar internasional dari 11 negara di seluruh dunia.
"Komunitas pengembang di Indonesia telah menciptakan begitu banyak aplikasi luar biasa dan kami tidak sabar untuk menyambut para pelajar ini serta membantu lebih banyak lagi calon pengembang untuk meningkatkan keterampilan mereka, membangun bisnis, dan memberikan dampak positif bagi komunitas mereka," ungkap Susan.
Sejak Apple Developer Academy pertama di Indonesia diluncurkan di BSD, Tangerang Selatan, Banten pada 2018, Apple telah membuka dua akademi lainnya di Surabaya, Jawa Timur dan Batam, Kepulauan Riau.
Lebih dari 2.500 calon pengembang telah menyelesaikan program ini. Sebagai bentuk dampak yang diberikan oleh akademi ini, Apple menyampaikan 90 persen lulusannya telah mendapatkan pekerjaan di berbagai sektor mulai dari pendidikan, e-commerce, transportasi, keberlanjutan, dan lainnya.
Kasus Selebgram Sarnanitha, Ancam Wisata di Bali?
Kasus Flame Spa Bali mengancam citra pariwisata budaya. Pengawasan ketat diperlukan agar Bali tak bergeser menjadi destinasi hiburan malam yang merusak identitasnya.
VIVA.co.id
2 Maret 2025