Jakarta, VIVA - Banjir kembali melanda Jakarta dengan sejumlah wilayah yang terdampak seperti Kampung Melayu, Jakarta Timur. Warga pun heran dengan fungsi dari proyek Sodetan Ciliwung.
Warga di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melaya, Jaktim jadi salah satu yang parah terdampak banjir sejak Selasa pagi.
Salah seorang warga warga RT 12/RW 04, Kebon Pala, Wahyu (45), heran dengan kegunaan Sodetan Ciliwung. Sebab, banjir kali ini cukup parah. Tapi, ia merasa Sodetan Ciliwung belum ada fungsinya.
"Puncak tingginya (banjir hari ini. Makanya, saya bingung, sodetan di Otista ini tak ada fungsinya atau gimana, katanya udah jadi," kata Wahyu saat ditemui di lokasi banjir, Selasa, 4 Maret 2025.
Pun, banjir di Jalan Kebon Pala II sejak Selasa pagi hingga siang mencapai dua meter imbas debit Kali Ciliwung meluap.
Wahyu mengatakan mestinya dengan adanya sodetan Ciliwung, air banjir kiriman bisa dialirkan ke Banjir Kanal Timur (BKT).
"Sodetan itu dibuangnya (air) harusnya ke BKT, kalau BKT lebih besar areanya. Mengapa harus banjir lagi di sini jika sudah dibuat sodetan?" tutur Wahyu.
"Kalau udah berfungsi, mengapa di sini masih tinggi terus, airnya," ujar Wahyu.
Banjir di Wilayah Jakarta
Photo :
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Dia merasa heran karena pemerintah menggaungkan sudah melakukan normalisasi Kali Ciliwung sehingga beberapa rumah warga terkena dampaknya. Ia menyindir jika masih banjir lebih baik tak ada normalisasi.
"Tak usah dinormalisasi, malah jadi sebelah kanannya yang kena, di sini udah surut, di sana belum, karena pembuangan airnya di bawah kali," tutur Wahyu.
Kemudian, Wahyu berharap, Sodetan Ciliwung bisa lebih ditekankan fungsinya. Harapannya agar banjir di Jakarta tak terlalu besar. Bahkan, ia menginginkan Jakarta kalau bisa Jakarta bebas dari banjir.
Aspirasi yang sama disampaikan Ketua RT 10/RW 04, Jalan Kebon Pala II, Jakarta Timur, Rukimah (53). Dia menuturkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta bisa lebih membenahi dan membuktikan Kali Ciliwung merupakan langkah efektif dalam mengantisipasi banjir di Jakarta.
Dia mengatakan demikian karena sebagai warga terdampak banjir, program normalisasi agar ditindaklanjuti lebih maksimal. "Lanjutin lagi sampai Manggarai, karena normalisasi yang belum maksimal ini, kalau dari atas intensitas hujan di Bogor tinggi, jadi dampak ke sini," kata Rukimah.
Sebelumnya, area Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jaktim dilanda banjir mencapai satu hingga dua meter pada Selasa pagi. Banjir sudah melanda sejak Senin dini hari itu tak kunjung surut.
Hujan pada Senin malam pun menambah debit banjir pada Selasa pagi sehingga menyebabkan aktivitas warga terganggu.
Pemprov Jakarta sebelumnya mengaku akan lebih berkomitmen untuk fokus membenahi Kali Ciliwung. Hal itu sebagai upaya mengantisipasi banjir di wilayah Jakarta.
"Sekarang, dengan PSN (Program Strategis Nasional) pengendalian banjir, kami akan lebih fokus untuk membenahi Ciliwung," tutur Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.
Rano bilang pengerukan waduk dan sungai-sungai masuk dalam program 100 hari kerja dirinya bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung. (Ant)
Halaman Selanjutnya
"Kalau udah berfungsi, mengapa di sini masih tinggi terus, airnya," ujar Wahyu.