Pernyataan Rusia Usai Amerika Kokang Bantuan Militer ke Ukraina

4 hours ago 1

Selasa, 4 Maret 2025 - 20:50 WIB

VIVA – Rusia menyambut positif keputusan Amerika Serikat (AS) menghentikan bantuan militer ke Ukraina. Rezim Vladimir Putin menganggap ini adalah tindakan terbaik untuk memaksa Ukraina menerima perdamaian.

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, menurut catatan Council on Foreign Relations Amerika adalah negara teratas yang mengirimkan bantuan senjata ke Kiev.

Sejak agresi militer Rusia berlangsung pada 24 Februari 2022, Amerika telah menggelontorkan dana sebesar US$174 miliar, atau senilai dengan Rp2.850 triliun.

Penghentian bantuan AS ke Ukraina tak lepas dari sikap Presiden Zelensky yang tetap keras mempertahankan argumentasinya, untuk tidak ikut serta dalam upaya berdamai dengan pemerintah Vladimir Putin.

VIVA Militer: Volodymyr Zelensky dan Donald Trump

Photo :

  • AP/Mystyslav Chernov

Sikap Zelensky terhadap AS lantaran pada pertengahan Februari 2025 lalu, pemerintah Putin dan Rusia melakukan perundingan damai di Riyadh, Arab Saudi. Sementara, Ukraina sama sekali tidak dilibatkan.

Tak hanya itu, saat berkunjung ke Washington DC Zelensky malah mendesak AS untuk tidak condong kepada Rusia. Sontak, Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance menyebut Zelensky tak tahu terima kasih.

Akibatnya, Trump memutuskan untuk menangguhkan bantuan militer Amerika untuk Ukraina. Hal ini yang menurut Rusia menjadi desakan bagi Zelensky, untuk terlibat dalam proses perdamaian.

"Jika ini benar, maka ini adalah keputusan yang benar-benar dapat mendorong rezim Kyiv untuk (datang ke) proses perdamaian," ujar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov dikutip VIVA Militer dari Reuters.

VIVA Militer: Paket senjata kiriman Amerika Serikat ke Ukraina

"Jelas bahwa Amerika Serikat selama ini merupakan pemasok utama perang ini. Jika Amerika Serikat berhenti menjadi (pemasok senjata) atau menangguhkan pasokan ini, itu mungkin akan menjadi kontribusi terbaik bagi upaya perdamaian," katanya.

Realistis, Peskov tak menganggap mudah proses perundingan antara Rusia dengan Ukraina. Akan tetapi dengan bantuan Amerika, jalan menuju perdamaian dinilai akan berlangsung singkat.

"Masih ada jalan panjang yang harus ditempuh, karena ada kerusakan besar pada keseluruhan hubungan bilateral," ucap Peskov melanjutkan.

"Namun, jika kemauan politik kedua pemimpin, Presiden Putin dan Presiden Trump, dipertahankan, jalan ini dapat ditempuh dengan cepat dan berhasil," katanya.

Halaman Selanjutnya

Akibatnya, Trump memutuskan untuk menangguhkan bantuan militer Amerika untuk Ukraina. Hal ini yang menurut Rusia menjadi desakan bagi Zelensky, untuk terlibat dalam proses perdamaian.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |