Vatikan, VIVA – Dunia diguncang oleh kabar duka dari Vatikan, di mana Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2025. Pemimpin Gereja Katolik pertama yang berasal dari Amerika Latin ini meninggalkan warisan besar setelah lebih dari satu dekade memimpin umat Katolik di seluruh dunia. Berikut ini adalah berbagai fakta seputar wafatnya Paus Fransiskus yang dihimpun dari berbagai sumber.
Doa dan duka cita atas wafatnya Paus Fransiskus di Katedral Los Angeles
Photo :
- AP Photo/Damian Dovarganes
1. Penyebab Meninggalnya Paus Fransiskus
Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhirnya di Domus Santa Marta, tempat tinggal pribadinya di dalam area Vatikan. Ia meninggal di pagi hari setelah sempat menjalani masa perawatan karena gangguan pernapasan. Menurut pernyataan resmi dari Vatikan, Paus mengalami stroke yang menyebabkan koma dan berujung pada gagal jantung.
2. Baru Sembuh dari Pneumonia Ganda
Sebelum wafat, Paus Fransiskus sempat dirawat cukup lama di Rumah Sakit Gemelli, Roma, akibat pneumonia ganda. Ia dirawat selama 38 hari, yang merupakan masa rawat inap terpanjang selama masa kepausannya. Paus memang sudah lama memiliki riwayat penyakit paru-paru sejak muda, bahkan sebagian paru-parunya pernah diangkat.
3. Tampil di Publik Sehari Sebelum Wafat
Meskipun kesehatannya menurun, Paus Fransiskus tetap muncul di hadapan umat Katolik dalam Misa Paskah, sehari sebelum wafatnya. Ia terlihat sangat lemah dan tidak memimpin misa secara langsung, melainkan menyerahkannya kepada seorang kardinal. Namun, ia tetap memberikan berkat kepada ribuan umat dari balkon Basilika Santo Petrus.
Dalam momen yang mengharukan, Paus bahkan sempat menyapa umat menggunakan mobil Paus (popemobile), meskipun kondisinya sangat lemah. Hal ini menjadi penampilan publik terakhirnya yang dikenang oleh banyak orang.
Vatikan Rilis Foto Jenazah Paus Fransiskus dalam Peti Terbuka
Photo :
- (Vatican Media via AP, HO)
4. Permintaan Dimakamkan Secara Sederhana
Dalam wasiatnya, Paus Fransiskus menyatakan keinginannya untuk dimakamkan secara sederhana di Basilika Santa Maria Maggiore. Ia tidak ingin dimakamkan di tempat yang megah, mencerminkan gaya hidupnya yang sederhana dan dekat dengan kaum kecil.
5. Upacara Pemakaman dan Masa Berkabung
Prosesi penghormatan terhadap jenazah Paus Fransiskus dimulai dari kapel Domus Santa Marta untuk pejabat Vatikan, sebelum dipindahkan ke Basilika Santo Petrus agar masyarakat umum bisa memberikan penghormatan terakhir. Misa pemakaman akan berlangsung pada Sabtu, 26 April 2025 di Lapangan Santo Petrus.
Setelah pemakaman, Gereja akan menjalani masa berkabung selama sembilan hari, yang disebut sebagai “novendiali”. Ini adalah tradisi lama dalam Gereja Katolik setelah wafatnya seorang Paus.
6. Konklaf untuk Memilih Paus Baru
Wafatnya Paus Fransiskus menandai berakhirnya masa kepemimpinan di Takhta Suci. Selanjutnya, para kardinal dari berbagai negara akan berkumpul di Vatikan untuk mengikuti konklaf, yaitu pemilihan Paus baru. Konklaf biasanya dimulai dalam waktu 15 hingga 20 hari setelah posisi Paus dinyatakan kosong.
Dalam konklaf, para kardinal memberikan suara secara rahasia. Hasilnya ditandai dengan asap dari cerobong Kapel Sistina, asap hitam berarti belum ada keputusan, sementara asap putih menandakan Paus baru telah terpilih.
7. Dunia Berduka, Reaksi Global Mengalir
Kabar wafatnya Paus Fransiskus memicu duka mendalam di seluruh dunia. Umat Katolik dan pemimpin lintas agama memberikan penghormatan kepada Paus. Bahkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, sama-sama menyampaikan belasungkawa, meski keduanya berada dalam konflik berkepanjangan, menunjukkan betapa besar pengaruh Paus Fransiskus di panggung dunia.
Kematian Paus Fransiskus bukan hanya menjadi akhir dari satu kepemimpinan spiritual, tetapi juga membuka babak baru bagi Gereja Katolik. Ia dikenang sebagai Paus yang sederhana, penuh kasih, dan peduli pada umat dari berbagai latar belakang. Dunia kini menanti siapa yang akan melanjutkan jejaknya sebagai pemimpin umat Katolik sedunia.
Halaman Selanjutnya
Dalam momen yang mengharukan, Paus bahkan sempat menyapa umat menggunakan mobil Paus (popemobile), meskipun kondisinya sangat lemah. Hal ini menjadi penampilan publik terakhirnya yang dikenang oleh banyak orang.