Riyadh, VIVA – Sebuah laporan dari televisi nasional Arab Saudi baru-baru ini mengungkap fakta mencengangkan soal biaya operasional salah satu situs suci paling penting dalam Islam, Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi.
Menurut siaran Al Ekhbariya TV, tagihan listrik bulanan untuk kompleks masjid megastruktur tersebut mencapai angka fantastis: 15 juta Riyal Saudi (SAR), atau sekitar Rp 67,4 miliar (dengan kurs 1 SAR = Rp 4.509).
Dilansir dari Gulf News, Jumat 11 April 2025, Masjidil Haram mengkonsumsi hampir 100 megavolt ampere (MVA) energi setiap harinya. Angka ini mencerminkan betapa masifnya kebutuhan energi untuk mengoperasikan fasilitas keagamaan terbesar di dunia ini.
Jemaah shalat fardhu di Masjidil Haram, Mekkah.
Photo :
- ANTARA/Desi Purnamawati
Laporan ini dirilis bertepatan dengan selesainya proyek perluasan ketiga Masjidil Haram, proyek perluasan terbesar sepanjang sejarahnya. Proyek ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas hingga lebih dari 2 juta jamaah secara bersamaan, khususnya selama puncak musim haji dan bulan Ramadan.
Besarnya konsumsi energi tak lepas dari banyaknya fasilitas berteknologi tinggi yang digunakan untuk mendukung kenyamanan jamaah. Berikut sejumlah fasilitas yang menjadi bagian dari konsumsi energi besar tersebut:
1. 8.000 speaker
2. 8.000 kamera pengawas
3. 120.000 unit pencahayaan
4. 519 eskalator
5. 100 layar interaktif dengan informasi dalam 16 bahasa
6. 883 unit pendingin udara
7. 4.323 kipas ventilasi dan kabut
8. Sistem pendingin dengan kapasitas 155.000 ton
Fasilitas-fasilitas ini berperan vital dalam menjaga kelancaran ibadah jutaan umat, terutama saat lonjakan pengunjung di 10 malam terakhir Ramadan.
Namun, tingginya biaya operasional ini turut memunculkan berbagai reaksi. Beberapa kalangan menyarankan agar pembiayaan ke depan bisa dipikul bersama, salah satunya melalui pungutan khusus dari hotel dan bisnis lain di sekitar Masjidil Haram. Tujuannya adalah untuk menjaga keberlangsungan pelayanan dan infrastruktur kelas dunia di kawasan suci tersebut.
Dengan skala yang luar biasa dan misi pelayanan umat yang tak ringan, Masjidil Haram kini bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga simbol kemegahan infrastruktur dan manajemen energi dalam dunia modern.
Halaman Selanjutnya
2. 8.000 kamera pengawas