Gak Dikelola Profesional, Pramono Mau Ubah Bank DKI

5 days ago 9

Senin, 14 April 2025 - 19:37 WIB

Jakarta, VIVA – Gubernur Jakarta Pramono Anung mempertimbangkan untuk rebranding atau mengubah nama Bank DKI lantaran sering mengalami kendala atau masalah yang mengakibatkan gangguan pelayanan.

Wacana rebranding Bank DKI itu disampaikan Pramono saat memimpin rapat. Momen itu kemudian dia unggah pada akun Instagram pribadinya @pramonoanungw.

“Kita harus memikirkan untuk mengubah nama dki ini. Apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta, atau Bank global, sehingga kita lakukan yang namanya rebranding,” kata Politikus PDIP tersebut.

Mulanya, Pramono menilai, pengelolaan Bank DKI belum dijalankan secara profesional. Ia juga menyoroti terdapat celah yang acap kali dimanfaatkan oknum dari dalam institusi perbankan untuk melakukan praktik-praktik yang tidak sehat.

“Ada beberapa hal yang memang perlu mendapatkan perhatian yang serius. Perbankan yang hampir setiap periode selalu ada kasusnya. Bank ini (DKI) tidak dikelola secara profesional. Ada ruang-ruang yang gampang orang yang bisa mempermainkan itu, dari dalam terutama,” kata Pramono.

Menurut Pramono, kondisi tersebut turut berdampak pada citra Jakarta di mata dunia. Ia menyebut, pencapaian kota Jakarta pada 2015 yang sempat berada di peringkat 54 kota global. Namun kini turun menjadi peringkat 74 dari 156.

“Maka sepenuhnya harus dikelola secara profesional. Gak boleh lagi titipan dari siapa pun untuk direksi Bank DKI,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengatakan bahwa gangguan layanan perbankan yang dialami Bank DKI sudah tiga kali terjadi. Ia menduga ada indikasi kebobolan dana atas masalah tersebut.

 “Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan, kejadiannya hampir serupa. Dimana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik. Dan, hal itu terlihat dari terus terang ada kebocoran (dana),” ujar Pramono kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu, 9 April 2025.

Pramono menekankan pihaknya menduga ada indikasi kebocoran sistem. Kendati demikian, ia enggan menyebutkan jumlah kerugian karena hanya diketahui oleh direksi Bank DKI.

Karena itu, Pramono memutuskan untuk melaporkan kejadian itu kepada Bareskrim Polri. “Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI. Karena kejadiannya sudah tiga kali, maka saya memutuskan. Yang pertama, semuanya dilaporkan kepada Bareskrim,” ujarnya.

 Tindakan tegas yang diambil Pramono selanjutnya yakni membebastugaskan Direktur IT Bank DKI. Pemecatan itu berlaku sejak Selasa, 8 April 2025.

“Yang kedua, diambil tindakan kepada Direktur IT. Karena sudah berulang kali, ini yang ketiga kali. Dibebastugaskan. Dan jabatan itu dirangkap oleh Direktur Umum, mulai berlaku kemarin,” kata Pramono.

Halaman Selanjutnya

 “Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan, kejadiannya hampir serupa. Dimana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik. Dan, hal itu terlihat dari terus terang ada kebocoran (dana),” ujar Pramono kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu, 9 April 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |