Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Singgung Akses Jalan dan Pekerja di Pabrik BYD

3 weeks ago 6

Kamis, 27 Maret 2025 - 11:30 WIB

VIVA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyinggung akses jalan dan calon tenaga kerja di pabrik BYD yang sedang dibangun di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat.

Soal tenaga kerja menurutnya, warga setempat memiliki sepak terjang bekerja di negara lain, sehingga jika bekerja di kampung sendiri otomatis bisa lebih bagus terutama ditambah dengan pelatihan khusus.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Photo :

  • VIVA.co.id/Adi Suparman (Bandung)

“Pak Bupati siapin latihan, didik gaya militer, jangan kolokan. Tenaga kerja Subang itu tenaga kerja pemberani, jangankan kerja di Subang, kerja di Jepang saja bagus, kerja di Arab saja bagus, masa kerja di sini enggak bagus,” ujar Dedi dalam video singkat di Instagram, dikutip, Kamis 27 Maret 2025.

Di tempat terpisah selain menyoroti kemampuan tenaga kerja dari warga lokal, mantan anggota DPR RI itu juga menyinggung soal akses jalan untuk memudahkan operasional dari tenant yang ada di Kawasan Industri Subang.

“Solusi terbaik untuk kelancaran akses ke kawasan industri ini adalah melalui pembangunan exit tol Cipali KM 87+950. Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Kementerian PU yang sangat membantu dalam meningkatkan mobilitas industri serta kelancaran rekrutmen tenaga kerja di Subang Smartpolitan,” tuturnya kepada wartawan di Kanto Kementerian PU.

Sebelum pabrik BYD beroperasi pada awal 2026, memasuki 2025 sudah ada ratusan pelamar dari warga setempat yang sudah mengikuti interview tahap awal di Aula Disnakertrans Subang, sejak Januari 2025.

Seperti diketahui pabrik BYD awalnya hanya bisa menyerap sekitar 8.700 tenaga kerja, tapi adanya perluasan kapasitas produksi diharapkan lebih dari 18.000 peluang pekerjaan baru akan tercipta di berbagai sektor.

PT BYD Motor Indonesia meyakini, selain menciptakan lapangan pekerjaan baru, perluasan ini juga memberikan kesempatan untuk transfer knowledge yang akan memperkaya keterampilan teknis tenaga kerja di Indonesia.

Melalui pengembangan kemampuan sumber daya manusia, nantinya akan dilibatkan dalam berbagai keahlian di industri kendaraan listrik, mulai dari proses produksi, pengembangan teknologi baterai, hingga elektrifikasi kendaraan.

Menurut Kepala UPTD Balai Latihan Kerja Subang, Ucu Kuswandi ST, tahap interview pertama ada 5 kompetensi yang dibutuhkan, yaitu bisa bahasa mandarin, otomotif, las, elektronika, dan operator forklift.

“Kita belum pernah membuka pelatihan tersebut, dalam pelatihan skill dan kompetensi, maka dari itu di 2025 ini kita akan menyertakan pelatihan bahasa mandarin dalam pelatihan skill, dan kompetensi BLK Subang,” kata Ucu.

Kesempatan bekerja di pabrik BYD menjadi lebih besar karena jenama asal China itu mengucurkan dana segar, atau menambahkan nilai investasinya untuk memperluas kapasitas produksi produknya di dalam negeri.

BYD bukan hanya produksi mobil listrik murni berbasis baterai di Subang, namun mereka menambah investasi untuk melahirkan mobil hybrid dengan teknologi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).

Gubernur Jakarta Pramono Anung

Beda dengan Jabar, Pramono Anung Bakal Kejar Penunggak Pajak Kendaraan di Jakarta

Gubernur Jakarta Pramono Anung menolak permintaan atau usulan pemutihan pajak terhadap kendaraan bermotor di Jakarta.

img_title

VIVA.co.id

27 Maret 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |