Den Haag, VIVA – Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ditahan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), pada Rabu, 12 Maret 2025. Hal itu disampaikan langsung oleh pengadilan tersebut.
Media lokal melaporkan para pendukungnya sedang menunggu kedatangannya di sel tahanan Scheveningen di Den Haag, Belanda dengan membawa bendera Filipina dan menyanyikan lagu kebangsaan.
"Pengadilan menemukan alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa Tn. Duterte secara individu bertanggung jawab sebagai pelaku tidak langsung atas kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, yang diduga dilakukan di Filipina antara 1 November 2011 dan 16 Maret 2019," kata ICC, dikutip dari ANews, Kamis 13 Maret 2025.
Eks Presiden Filipina, Rodrigo Duterte
Photo :
- ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Wisnu Widiantoro
Pengadilan menambahkan bahwa ada juga alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa Duterte bersama-sama dengan dan melalui orang lain, setuju untuk membunuh individu yang mereka identifikasi sebagai tersangka penjahat atau orang yang memiliki kecenderungan kriminal, tetapi tidak terbatas pada pelanggar narkoba, awalnya di Davao (Filipina selatan) dan kemudian di seluruh negeri.
Pernyataan itu juga mengatakan sidang akan dijadwalkan pada waktunya untuk penampilan perdana Duterte di hadapan pengadilan yang mencakup hal-hal seperti bahasa yang akan digunakannya selama persidangan.
"Majelis juga akan memastikan bahwa Tn. Duterte telah diberitahu tentang kejahatan yang diduga telah dilakukannya, dan tentang hak-haknya berdasarkan Statuta Roma ('Statuta'), yang merupakan perjanjian pendirian Pengadilan," ujar ICC.
Osvaldo Zavala Giler, panitera ICC, juga berterima kasih kepada otoritas Filipina atas komitmen mereka untuk menegakkan mekanisme akuntabilitas internasional.
Benjamin Netanyahu Diburu oleh ICC, Israel Panik dan Berupaya Mencegahnya
Duterte diangkut dengan pesawat sewaan ke Den Haag untuk diadili pada hari Selasa, 11 Maret 2025, setelah ia ditangkap di Bandara Internasional Manila saat tiba dari Hong Kong. Pesawat itu singgah di Dubai sebelum melanjutkan perjalanan ke Den Haag.
Wakil Presiden Filipina saat ini Sara Duterte, putri mantan pemimpin tersebut, juga berangkat pada hari Rabu ke Den Haag untuk membantu mengatur tim hukum bagi ayahnya.
Halaman Selanjutnya
Osvaldo Zavala Giler, panitera ICC, juga berterima kasih kepada otoritas Filipina atas komitmen mereka untuk menegakkan mekanisme akuntabilitas internasional.