VIVA – Marc Marquez dan Valentino Rossi menjadi rival abadi hingga menurun ke penggemar masing-masing. Bahkan Marc mendapatkan ejekan dari penonton setelah menjuarai sprint race MotoGP Italia 2025.
Melalui tayangan media Spanyol, DAZN, terlihat General Manager Ducati Davide Tardozzi pasang badan dihadapan penonton MotoGP Italia. Dia berhadapan dengan kerumunan orang yang menghina pembalapnya.
Valentino Rossi saat menolak menjabat tangan Marc Marquez
Setelah membela pembalapnya dihadapan penonton, bos Ducati itu turut berkomentar dengan kejadian tersebut saat diwawancarai Sky Sport Italia. Bahkan dia juga meminta Valentino Rossi dan Marc untuk berjabat tangan.
"Kemarin, Marc menjalani balapan yang luar biasa. Saya sangat berterima kasih kepada mereka yang meneriakkan 'Pecco, Pecco, meskipun kami tidak menang. Jika tidak suka Marc, jangan tepuk tangan, tetapi menurut saya bersiul sama sekali tidak sportif."ujarnya.
Adapun di tengah pembalaan tersebut, ada yang membuat Marc marah dengan bos Ducati. Bukan karena diminta untuk berjabat tangan dengan Rossi, namun saat teriakan nama Pecco Bagnaia dari tribun penonton yang dianggap positif.
"Lalu saya melihat video lain yang keluar hari ini, yang mengatakan bahwa bahkan ketika mereka meneriakkan nama Pecco, dia tidak marah di sana. Dari situlah kemarahan saya muncul, dan ketika mereka meneriakkan nama Pecco, dia berkata 'sekarang, sekarang nyanyikan nama Pecco, itulah yang harus Anda lakukan, nyanyikan nama pahlawan lokal,” ucap MM93, dikutip Motosan.es.
Berbeda dengan membela Repsol Honda, Marc bisa merayakan kemenangannya di hadapan penggemar Ducati di MotoGP Italia, walaupun ada sebagian pihak yang tidak suka. Bahkan secara spontan selebrasinya mengikuti Jorge Lorenzo yang juga dibenci pendukung VR46.
“Tapi bagaimanapun, itu adalah tahun terbaik dari semuanya. Saya merasa sangat terlindungi oleh Ducati, saya bisa merayakannya di tribun Ducati. Sama seperti Lorenzo. Sebenarnya, itu adalah isyarat yang keluar. Saya selalu berimprovisasi, itu terjadi begitu saja. Dan tidak ada, saya benar-benar senang dengan bagaimana akhir pekan ini berjalan," jelasnya.
Sirkuit Mugello menjadi neraka buat Marc Marquez karena selama bertahun-tahun berseteru dengan Valentino Rossi, dan puncaknya terjadi pada 2016 ketika keamanan paddock perlu ditingkatkan.
Keamanan perlu ditingkatkan lantaran penggemar garis keras VR46 dianggap menjadi ancaman buat Marc Marquez saat membela Repsol Honda, begitupun dengan Jorge Lorenzo yang sempat tidak akur dengan legenda MotoGP tersebut.
Baby alien memang tidak memiliki pengalaman yang menyenangkan saat bertandang di markas The Doctor, terutama ketika kedua pembalap MotoGP itu berselisih.
Terakhir pemilik Pertamina VR46 Racing itu menuduh MM93 telah menyabotase harapannya untuk meraih gelar juara MotoGP Australia, pada 2015, hingga terjadi bentrokan yang memalukan mereka di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Halaman Selanjutnya
Berbeda dengan membela Repsol Honda, Marc bisa merayakan kemenangannya di hadapan penggemar Ducati di MotoGP Italia, walaupun ada sebagian pihak yang tidak suka. Bahkan secara spontan selebrasinya mengikuti Jorge Lorenzo yang juga dibenci pendukung VR46.