Kata PBSI Usai Indonesia Gagal di Sudirman Cup 2025

4 hours ago 3

Minggu, 4 Mei 2025 - 18:09 WIB

VIVA – Perjalanan tim bulutangkis Indonesia di ajang Sudirman Cup 2025 harus terhenti di babak semifinal setelah takluk dramatis dari Korea Selatan dengan skor 2-3 dalam laga yang digelar di China, Sabtu 3 Mei 2025.

Hasil ini menjadi perhatian serius bagi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), termasuk Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi, Eng Hian.

Eng Hian mengakui kegagalan menembus final berada di luar ekspektasi, baik bagi PBSI maupun para pencinta bulutangkis tanah air. Kendati demikian, ia tetap melihat sejumlah hal positif dari performa tim Merah Putih, terutama dalam konteks proses regenerasi.

"Meski hasilnya belum sesuai harapan, kami melihat adanya kemajuan dalam regenerasi. Kami tidak hanya mengandalkan pemain senior, tapi juga memberi kesempatan kepada pemain muda untuk tampil di ajang besar seperti ini," ujar Eng Hian dalam keterangan resmi PBSI.

Beberapa pemain muda yang mendapat sorotan positif adalah Alwi Farhan dan Mohammad Zaki Ubaidillah (Ubed). Menurut Eng Hian, mereka tampil cukup meyakinkan saat dipercaya membela tim.

"Penampilan para pelapis seperti Alwi dan Ubed patut diapresiasi. Mereka menjawab kepercayaan dengan performa terbaik. Begitu juga dengan Putri Kusuma Wardani, yang tampil cukup kompetitif saat menghadapi tunggal putri peringkat satu dunia dan peraih emas Olimpiade," jelasnya.

Di sektor ganda putra, Eng Hian menyebut pasangan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin serta Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando sudah menunjukkan kesiapan sebagai penerus Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

"Regenerasi di ganda putra cukup menjanjikan. Fikri/Daniel dan Bagas/Leo sudah layak menjadi pelapis Fajar/Rian. Tantangannya adalah menyiapkan lapisan berikutnya agar jarak kemampuan tidak terlalu jauh," lanjutnya.

Namun demikian, kondisi berbeda terjadi di sektor ganda putri. Eng Hian menilai sektor ini masih butuh banyak perbaikan dan belum memiliki pasangan andalan yang mampu bersaing di level elite dunia.

"Untuk sektor ganda putri, pekerjaan rumah kita masih cukup berat. Belum ada pasangan yang bisa bersaing konsisten di turnamen level Super 500 ke atas. Ini harus segera dibenahi, baik dari sisi program maupun pendekatan pelatihannya," ungkapnya.

Sektor ganda campuran juga menjadi perhatian. Eng Hian menyebut hasil di Sudirman Cup belum memuaskan dan perlu peningkatan performa secara keseluruhan.

"Hasil di ganda campuran juga belum maksimal. Seperti ganda putri, sektor ini butuh pembenahan untuk meningkatkan level permainan," katanya.

Meski gagal melaju ke partai puncak, Eng Hian tetap memberikan apresiasi atas perjuangan tim Indonesia. Ia meyakini, jika beberapa pemain kunci seperti Anthony Ginting, Gregoria Mariska, dan Leo Rolly Carnando dapat tampil penuh, hasil akhir mungkin akan berbeda.

Halaman Selanjutnya

"Regenerasi di ganda putra cukup menjanjikan. Fikri/Daniel dan Bagas/Leo sudah layak menjadi pelapis Fajar/Rian. Tantangannya adalah menyiapkan lapisan berikutnya agar jarak kemampuan tidak terlalu jauh," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |