Jakarta, VIVA – Dampak dari kebijakan Pemerintah DKI Jakarta yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu, yang dimulai sejak 30 April 2025, telah mendongkrak jumlah pengguna LRT Jabodebek. Hal itu diungkapkan Executive Vice President (EVP) LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi.
Dalam 8 minggu pelaksanaan kebijakan bagi ASN Jakarta itu, Purnomosidi mengatakan bahwa jumlah pengguna LRT Jabodebek pada hari kerja Rabu tercatat mencapai 818.796 pengguna, atau rata-rata sebanyak 102.350 pengguna per minggu.
"Jumlah ini meningkat sekitar 12 persen dibandingkan periode 8 minggu sebelumnya, yang mencatat total 728.696 pengguna atau rata-rata 91.087 pengguna per minggu," kata Purnomosidi dalam keterangannya, Jumat, 20 Juni 2025.
LRT Jabodebek [Humas LRT Jabodebek]
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Dia mengaku melihat antusiasme masyarakat yang semakin tinggi dalam menggunakan transportasi umum, khususnya setiap hari Rabu. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan tersebut efektif dalam mendorong perubahan pola mobilitas yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Bahkan, LRT Jabodebek juga menyambut baik rencana Pemerintah DKI Jakarta, untuk memperluas kebijakan serupa bagi kalangan pegawai swasta.
Menurutnya, rencana tersebut dapat memperkuat ekosistem transportasi publik yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
"Jika nantinya pegawai swasta turut diarahkan untuk menggunakan transportasi umum, dampaknya akan lebih luas, tidak hanya bagi pengelola layanan transportasi seperti LRT Jabodebek, tetapi juga bagi lingkungan dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan," ujar Purnomosidi.
LRT Jabodebek pun menyatakan komitmennya terhadap rencana perluasan tersebut, melalui layanan yang andal dan terintegrasi. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari jaringan transportasi publik modern, guna melayani kebutuhan transportasi umum bagi masyarakat.
"LRT Jabodebek terus berkomitmen menghadirkan layanan yang nyaman, aman, tepat waktu, serta mendukung mobilitas perkotaan yang lebih baik dan ramah lingkungan," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
"Jika nantinya pegawai swasta turut diarahkan untuk menggunakan transportasi umum, dampaknya akan lebih luas, tidak hanya bagi pengelola layanan transportasi seperti LRT Jabodebek, tetapi juga bagi lingkungan dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan," ujar Purnomosidi.