Jepang, VIVA – Melangkah keluar dari zona nyaman bukan hal mudah, tapi Almi Alfarghiani Casbana membuktikan bahwa keberanian untuk mencoba bisa membuka jalan menuju mimpi besar. Peraih beasiswa tahun ajaran 2022 ini berhasil meraih gelar Master of Science (M.Sc) dalam bidang Ilmu Gizi dari Kagawa Nutrition University (KNU), Jepang.
Bagi Almi, mengikuti seleksi beasiswa dinilainya sangat ketat karena hanya memenangkan satu orang sebagai awardee. Dirinya sangat bersyukur bisa menjadi awardee pada tahun ajaran 2022, memulai sebagai research student pada April 2022 – Maret 2023, melanjutkan studi sebagai mahasiswi Master Program pada April 2023 – Maret 2025, serta berhasil lulus dan diwisuda pada April 2025. Setelah lulus dan diwisuda, kini Almi juga telah menjalani kariernya sebagai Research & Development di Kawasaki Factory - Ajinomoto, Co., Inc.
“Selama mengikuti program beasiswa ini, saya tidak hanya memperdalam ilmu dan pengetahuan di bidang pangan dan gizi, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dengan bertemu teman-teman dari berbagai negara dan latar belakang budaya, yang memperluas wawasan dan perspektif saya,” ujar Almi dalam keterangannya, dikutip Sabtu 28 Juni 2025.
Di balik kisah suksesnya, Almi juga menceritakan tentang kesulitan yang di hadapi ketika menjalani 3 tahun melanjutkan studi di Jepang.
“Awal menjalani program beasiswa ini sebagai research student di KNU, saya menghadapi kendala bahasa karena semua komunikasi dan perkuliahan di kampus dilakukan dalam bahasa Jepang, terutama terkait dengan istilah-istilah teknis dalam bidang pangan dan gizi,” kenangnya.
“Saat memasuki tahun kedua (Master Program), awalnya, saya masih merasa kesulitan dengan penggunaan alat-alat analisis yang menjadi bagian penting dalam penelitian. Namun, berkat bimbingan dan dukungan dari senior di laboratorium, saya akhirnya dapat menguasai teknik analisis tersebut dan mulai melakukan penelitian secara mandiri,” ucap Almi.
Saat melanjutkan studi di Jepang, Almi menceritakan, momen yang paling berkesan adalah ketika dia melakukan presentasi hasil penelitian di scientific conference pada ‘The 78th Annual Meeting of Japan Society of Nutrition and Food Science’ yang diselenggarakan di Fukuoka.
“Ini adalah pengalaman pertama saya dalam mengikuti scientific conference, sehingga saya sempat merasa gugup dan cemas. Namun, sensei (dosen pembimbing) dan lab-mates sangat membantu dengan memberikan latihan presentasi dan masukan mengenai alur presentasi agar lebih mudah dipahami oleh audiens,” tuturnya.
“Berkat dukungan mereka, saya berhasil memberikan presentasi dengan lancar dan mampu menjawab pertanyaan dengan percaya diri di sesi diskusi. Momen ini juga sangat berkesan karena saya bisa mengunjungi Fukuoka, yang terletak di prefektur Kyushu di ujung selatan pulau utama Jepang,” lanjutnya.
Selama menjalani studi S2 dan kini berkarir di Jepang, Almi juga memanfaatkan waktunya untuk mempelajari budaya Jepang yang merupakan budaya baru bagi dirinya. Tentunya, rasa rindu rumah terutama akan makanan Indonesia juga kerap dirasakan gadis asal Sukabumi ini.
Untuk mengurangi rasa rindu rumah, Almi kerap membuat masakan Indonesia sendiri dengan membeli bahan dan bumbu dari toko khusus yang menjual produk-produk Indonesia.
“Setelah lulus S2 dan kini berkarir di R&D Ajinomoto Jepang, ke depannya saya ingin berkontribusi lebih bagi masyarakat
melalui pengembangan potensi asam amino dalam menghadirkan kelezatan di setiap masakan sehingga dapat mendorong konsumsi makanan dengan gizi seimbang, serta melalui penelitian fungsi asam amino dalam membantu menciptakan solusi bagi permasalahan gizi masyarakat,” tutup Almi.
Rafiq Usdiqa Maulana
Kisah lainnya datang dari peraih beasiswa Ajinomoto yang baru saja selesai mengikuti seleksi penerimaan beasiswa tahun ajaran 2026, yaitu Rafiq Usdiqa Maulana. Pemuda asal Solok Sumatera Barat ini sebelumnya telah menempuh dan menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) di Program Studi (Prodi) Bioteknologi – Universitas Brawijaya, dan dalam program beasiswa Ajinomoto pada tahun 2026 dia akan menjalani jenjang pendidikan Master Degree di salah satu univertas terbaik Jepang pilihannya.
“Saya merasa sangat bersyukur dan terhormat telah terpilih sebagai penerima beasiswa untuk tahun ajaran 2026. Melalui beasiswa ini, saya berharap dapat menjalani studi S2 ini dengan sebaik-baiknya, serta memberikan kontribusi nyata di bidang yang saya tekuni. Terima kasih atas kepercayaan dan kesempatan yang luar biasa ini,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
“Ini adalah pengalaman pertama saya dalam mengikuti scientific conference, sehingga saya sempat merasa gugup dan cemas. Namun, sensei (dosen pembimbing) dan lab-mates sangat membantu dengan memberikan latihan presentasi dan masukan mengenai alur presentasi agar lebih mudah dipahami oleh audiens,” tuturnya.