Jakarta, VIVA - Perusahaan setrum pelat merah, PT PLN (Persero), melaporkan total setoran ke negara di 2024 yang mencapai sebesar lebih dari Rp 65 triliun, atau naik 18 persen dibandingkan dengan tahun 2023.
Setoran ini terdiri dari dividen senilai Rp 3,35 triliun, serta berbagai pajak dan retribusi lainnya termasuk PPN, PPh, bea materai, pajak daerah, hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Wakil Ketua Komisi XII DPR, Sugeng Suparwoto mengapresiasi upaya PLN dalam menjaga kualitas layanan listrik. Bahkan, menurutnya PLN layak menjadi contoh bagi BUMN lainnya, terutama di tengah kewajiban menyetor kontribusi kepada negara.
"Hal itu menunjukkan peran PLN sebagai BUMN strategis yang menopang perekonomian nasional. Kenaikan setoran juga menandakan transformasi bisnis PLN sejak 2020 berjalan dengan baik," kata Sugeng dalam keterangannya pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Politikus Nasdem Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto
Pada 2024, PLN berhasil menekan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) sebesar 24,32 persen, menjadi 3,23 kali per pelanggan. Sementara System Average Interruption Duration Index (SAIDI) juga turun 5,29 persen, atau berkurang sekitar 17,89 menit dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sepanjang 2024, kualitas layanan listrik relatif stabil, tidak ada kecelakaan fatal, dan semua berjalan lancar. Bahkan, setoran PLN ke negara ikut meningkat," ujar Sugeng.
Tak hanya itu, kinerja keuangan PLN juga mencetak rekor. Pendapatan perusahaan pada 2024 mencapai Rp 545 triliun, atau tumbuh 12 persen dibanding tahun sebelumnya.
“PLN berhasil menjaga profitabilitas meski menghadapi tantangan global, seperti fluktuasi harga energi dan transisi ke energi bersih. Ini hasil dari efisiensi operasional, digitalisasi, serta pembenahan tata kelola keuangan,” kata Sugeng.
Transformasi menyeluruh yang dilakukan PLN sejak 2020, dinilai telah terbukti membawa dampak positif dan berkelanjutan baik secara operasional maupun finansial. Sugeng juga menekankan pentingnya pemerataan hasil transformasi ini, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“PLN perlu memastikan peningkatan layanan listrik juga dirasakan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Tak hanya itu, kinerja keuangan PLN juga mencetak rekor. Pendapatan perusahaan pada 2024 mencapai Rp 545 triliun, atau tumbuh 12 persen dibanding tahun sebelumnya.