Kosmetik Lokal dari NTT Kini Punya Sertifikasi BPOM: Apa Rahasianya?

5 hours ago 4

Minggu, 8 Juni 2025 - 23:17 WIB

VIVA – Di tengah upaya memperkuat daya saing UMKM Indonesia, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatatkan langkah penting. Produk-produk kosmetik lokal dari wilayah timur Indonesia ini kini berhasil meraih sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. Pencapaian ini bukan hanya simbol pengakuan kualitas, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam transformasi usaha mikro dan kecil di daerah terpencil.

Keberhasilan ini tak lepas dari peran Program Bangun Karya, sebuah inisiatif kolaboratif antara BPOM RI, Pemerintah Provinsi NTT, dan Bentoel Group yang diluncurkan pada Mei 2024. Program ini secara intensif mendampingi 10 UMKM di sektor pangan olahan, kosmetik, dan obat tradisional yang tersebar di empat wilayah prioritas: Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, dan Alor.

Salah satu capaian krusial dalam program ini adalah pembangunan rumah produksi berstandar Good Manufacturing Practices (GMP)—sebuah infrastruktur kunci yang membuka jalan bagi para pelaku usaha kosmetik lokal untuk memenuhi persyaratan legalitas dari BPOM. Selain itu, lebih dari 300 pelaku UMKM juga telah mendapatkan edukasi mengenai pentingnya praktik produksi yang baik dan aman.

Komitmen kuat dari pemerintah daerah terlihat jelas dalam sambutan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, saat penutupan program.

“Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat mampu menjawab tantangan konkret di lapangan. Kita mulai dari desa, dari pelaku UMKM kecil, untuk membangun NTT yang berdaya saing dan siap menghadapi pasar global. Semangat ini juga sejalan dengan Program One Village, One Product (OVOP) yang telah kami luncurkan beberapa hari lalu sebagai bagian transformasi ekonomi dari desa,” ujarnya.

Dari sisi regulator, BPOM menekankan bahwa sertifikasi bukan semata soal perizinan administratif, tetapi bagian dari upaya perlindungan konsumen dan peningkatan kualitas produk dalam negeri. Dalam sambutannya, Plh. Kepala BPOM RI, Irjen. Pol. Dr. Jayadi, menyampaikan:

“Badan POM sangat mendukung inisiatif yang mendorong UMKM untuk tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga patuh terhadap regulasi keamanan produk. Legalitas bukan hanya soal izin, tapi jaminan mutu bagi masyarakat."

Sementara itu, dari sisi sektor swasta, Bentoel Group sebagai mitra utama juga menunjukkan dedikasinya dalam pemberdayaan masyarakat. Menurut Dian Widyanarti, Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group:

“Melalui Bangun Karya, kami ingin memastikan bahwa pelaku UMKM di daerah seperti Nusa Tenggara Timur memiliki kesempatan yang setara untuk tumbuh dan bersaing. Program ini kami rancang bukan hanya untuk mendidik, tetapi juga membekali secara praktis, termasuk pendampingan fasilitas produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan POM RI. Kami percaya bahwa dampak sosial yang berkelanjutan hanya bisa tercapai jika dunia usaha turut aktif mengambil peran dalam pembangunan inklusif.”

Upacara penutupan program yang digelar di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT ini juga menjadi ajang apresiasi bagi 10 UMKM terbaik yang telah menunjukkan komitmen dalam menjalankan praktik produksi aman dan berkualitas. Momentum ini diharapkan menjadi pemicu bagi daerah lain untuk mereplikasi model kolaborasi seperti Bangun Karya.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, dari sisi sektor swasta, Bentoel Group sebagai mitra utama juga menunjukkan dedikasinya dalam pemberdayaan masyarakat. Menurut Dian Widyanarti, Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group:

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |