Jakarta, VIVA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengungkapkan kuota penerima hunian masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan ditambah. Hal itu akan diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pria yang akrab disapa Ara itu mengatakan bahwa rumah subsidi sangat diminati oleh masyarakat. Prabowo akan mengumumkan penambahan kuota itu dalam waktu dekat.
"Mohon doanya, karena kami diminta kreatif oleh Presiden, mudah-mudahan dalam waktu dekat nanti Presiden umumkan juga akan ada tambahan kuota. Karena memang rumah subsidi ini sangat diminati oleh masyarakat, bank-nya juga happy karena kredit macetnya rendah," kata Ara kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip Rabu, 5 Maret 2025.
Perumahan untuk MBR yang dibangun di Kendal hasil kerja sama Bank Tanah dengan pengembang.
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Kendati demikian, Ara mengaku ada dua tantangan pemerintah terkait rumah pembangunan subsidi ini. Salah satunya yaitu pemberian rumah subsidi secara tepat sasaran.
Kementerian PKP, kata dia, telah berkoordinasi dengan BPS dan Bappenas untuk meminta data MBR. Dengan demikian, maka rumah subsidi bisa diberikan tepat sasaran kepada mereka yang berpenghasilan rendah.
"Kita sudah meminta data namanya MBR, MBR itu masyarakat berpenghasilan rendah. Nah itu masyarakat berpenghasilan rendah itu ditentukan nanti by name, by address dari BPS. Supaya tidak ada lagi yang tidak tepat sasaran. Jadi semuanya tepat sasaran," kata Ara.
Tantangan kedua yaitu persoalan kualitas rumah subsidi. Di mana, kata Ara, sebagian besar pengembang menghasilkan rumah subsidi yang berkualitas baik. Namun, tidak sedikit pula rumah subsidi yang dihasilkan buruk.
"Ada sebagian kecil yang seperti kami temukan, contoh di Bekasi, tidak hujan saja banjir. Ada belum setahun lantainya sudah naik. Dan banyak lagi contohnya," jelasnya.
Maka itu, Presiden Prabowo Subianto meminta Kementerian PKP untuk meningkatkan kualitas rumah subsidi karena kuota penerimanya meningkat.
Ketum Gerindra itu disebut juga ingin memberi "karpet merah" kepada rakyat kecil.
"Kita selama ini biasa mendengarkan karpet merah buat investor. Presiden Prabowo selain buat investor, beliau justru juga mengutamakan karpet merah buat rakyat kecil, buat masyarakat berpenghasilan rendah," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Tantangan kedua yaitu persoalan kualitas rumah subsidi. Di mana, kata Ara, sebagian besar pengembang menghasilkan rumah subsidi yang berkualitas baik. Namun, tidak sedikit pula rumah subsidi yang dihasilkan buruk.