Manuver Donald Trump Dukung Pengiriman Pasukan Eropa ke Ukraina

4 hours ago 1

Selasa, 25 Februari 2025 - 06:13 WIB

VIVA – Sikap Amerika Serikat (AS) berubah setelah sempat menolak untuk mengirim pasukan militer ke Ukraina. Presiden AS, Donald Trump, memastikan negaranya mendukung pengerahan pasukan Eropa dalam misi penjaga perdamaian.

Langkah Amerika terbaru disampaikan langsung oleh Trump, saat menerima kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Gedung Putih, Washington DC, Senin 24 Februari 2025.

Berpegang pada perjanjian damai dengan Rusia, Trump meyakini kehadiran unit militer negara-negara Eropa tidak akan dianggap sebagai tindakan provokasi oleh rezim Vladimir Putin.

Negosiasi perdamaian sebelumnya digelar di Riyadh, Arab Saudi, 18 Februari 2025. Meski demikian, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, tidak menganggap kesepakatan tersebut sah. Sebab, AS tidak melibatkan Ukraina dalam perundingan.

VIVA Militer: Pasukan militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)

"Ketika kesepakatan selesai, mereka dapat mengawasi bahwa semuanya diikuti dengan benar. Saya rasa itu tidak akan menjadi masalah," ujar Trump dikutip VIVA Militer dari European Pravda.

Trump melihat keuntungan besar bagi AS jika Perang Rusia-Ukraina berhenti. Terutama dalam sektor ekonomi, yang dalam pandangannya kedua negara yang bertikai akan kembali memulai bisnisnya.

"Saya rasa ini tidak akan menjadi masalah. Setelah kesepakatan ditandatangani, Rusia akan kembali menjalankan bisnisnya, dan Ukraina serta Eropa akan kembali menjalankan bisnis mereka," kata Trump.

Kedatangan Macron ke Amerika membawa misi mendesak Trump untuk mendukung misi perdamaian di Kiev. Sebab sebelumnya, Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, sempat menegaskan jika pihaknya tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina.

VIVA Militer: Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)

Photo :

  • atlanticcouncil.org

Sikap AS ini bahkan diikuti oleh dua sekutunya yang juga merupakan anggota NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara), Jerman dan Polandia.

Macron menyatakan kepada Trump, bahwa kemungkinan pengerahan pasukan militer ke Ukraina tidak mungkin terjadi jika proses perdamaian belum usai.
 

Halaman Selanjutnya

"Saya rasa ini tidak akan menjadi masalah. Setelah kesepakatan ditandatangani, Rusia akan kembali menjalankan bisnisnya, dan Ukraina serta Eropa akan kembali menjalankan bisnis mereka," kata Trump.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |