Washington, VIVA – Jaringan kedai kopi Starbucks, yang berbasis di AS telah mengumumkan akan memberhentikan 1.100 pekerjanya. Hal itu disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) perusahaan Brian Niccol, pada Senin, 24 Februari 2025.
"Kami menyederhanakan struktur kami, menghilangkan lapisan dan duplikasi, dan menciptakan tim yang lebih kecil dan lebih gesit," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Tujuan kami adalah untuk beroperasi lebih efisien, meningkatkan akuntabilitas, mengurangi kompleksitas, dan mendorong integrasi yang lebih baik. Semua dengan tujuan menjadi lebih fokus dan mampu mendorong dampak yang lebih besar pada prioritas kami," tambahnya, dikutip dari ANews, Selasa, 25 Februari 2025.
Kopi Aceh di Starbucks Reserve Metropole, Jakarta.
Photo :
- VIVA.co.id/ Lis Yuliawati
Niccol juga berjanji untuk mempercepat layanan, meningkatkan pengalaman pemesanan melalui ponsel, dan mengembalikan suasana kafe perusahaan sebelumnya di dalam toko.
Diketahui, Starbucks mempekerjakan 16.000 pekerja korporat hingga September. Perusahaan menyatakan bahwa staf di bagian manufaktur, distribusi, pergudangan, dan pemanggangan serta karyawan kafe tidak akan terpengaruh oleh PHK tersebut.
Pengumuman terbaru dari jaringan kopi Amerika itu muncul di tengah boikot makanan yang berbasis di AS sebagai tanggapan atas dukungan Washington untuk Israel selama perang genosida di Gaza. Starbucks pun berjuang dengan serangkaian penurunan penjualan triwulanan.
Manuver Donald Trump Dukung Pengiriman Pasukan Eropa ke Ukraina
AS sebelumnya menolak untuk mengirim pasukan ke Kiev.
VIVA.co.id
25 Februari 2025