Mentan Amran Sebut Kerugian Akibat Beras Oplosan Capai Lebih dari Rp99 T

9 hours ago 3

Rabu, 16 Juli 2025 - 13:08 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman menghadiri rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI pada Rabu, 16 Juli 2025. Dalam kesempatan itu, Amran yakin nilai kerugian akibat kasus beras oplosan lebih dari Rp99 triliun. 

Ia menambahkan, nilai tersebut didapat dari penghitungan peredaran beras selama 1 tahun.

Beras yang tersimpan di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog Karawang, Jawa Barat

Photo :

  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

"Kalau ini Rp99 triliun itu adalah masyarakat. Sebenarnya ini (nilai kerugian) satu tahun, tetapi kalau ini terjadi 10 tahun atau 5 tahun, karena ini bukan hari ini terjadi, ini sudah berlangsung lama Pak. Tetapi nanti angkanya sudah pasti, bukan Rp100 triliun, pasti di atas kalau ini dilacak ke belakang," kata Amran.

Mentan Amran menilai masyarakat menjadi menanggung kerugian akibat kasus beras oplosan itu. Apalagi, kata dia, praktik beras oplosan dilakukan dengan cara mencampur beras curah dan mengganti bungkus dengan premium.

"Ini beras biasa, dijual dengan premium, beras curah ini tinggal ganti bungkus dan ada poto-potonya sama kami Pak. Kami serahkan ke penegak hukum. Kemudian ini bungkus premium, ini tinggal mau beli yang mana. Jadi harganya yang naik, bukan kualitasnya yang naik," ucap Amran.

"Ibaratnya emas 24 karat, sebenarnya ini 18 karat tetapi dijual 24 karat. Jadi ini kami temukan, bukan kami periksa Pak, kami tim independen ada 13 lab yang periksa seluruh Indonesia, termasuk Sucofindo," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan tidak ada toleransi bagi praktik kecurangan beras demi menjaga keadilan pasar, melindungi petani dan memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga.

Amran dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan praktik kecurangan beras seperti pengoplosan merupakan tindakan yang menghalangi semangat swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Kami akan menindak tegas praktik seperti ini. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap petani, konsumen, dan juga semangat swasembada pangan,” katanya. 

Ia mengatakan hal itu menyikapi praktik adanya dugaan kecurangan perdagangan beras yang dilakukan sejumlah perusahaan besar dengan 212 merek yang saat ini tengah dilakukan pemeriksaan oleh Satgas Pangan Polri.

Amran mengaku telah menelpon langsung Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Kejaksaan Agung melaporkan praktik curang tersebut sekaligus menyerahkan daftar 212 merek beras yang diduga menyalahi aturan dalam perdagangan.

Halaman Selanjutnya

Source : BULOG

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |