Menyusup ke Markas Militer, Agen Rusia Mau Bunuh Komandan Ukraina

5 days ago 6

Senin, 14 April 2025 - 19:40 WIB

VIVA – Unit kontraintelijen militer Ukraina meringkus seorang instruktur di tempat latihan Pangkalan Militer Yavoriv, Oblast (Provinsi) Lviv, 14 April 2025.

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Ukrinform, pria tersebut dituduh tengah berencana membunuh seorang perwira yang menjadi komandan militer Ukraina.

Meskipun tak dijelaskan secara detail identitasnya, tersangka disebut berada di bawah perintah organisasi intelijen Rusia, yakni Dinas Keamanan Federal (FSB) dan Direktorat Intelijen Utama (GRU).

Perintah penangkapan datang langsung dari Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskyi, yang sebelumnya telah menerima laporan intelijen terkait keberadaan tersangka.

VIVA Militer: Percakapan agen Rusia dengan Direktorat Intelijen Pusat

Photo :

  • Main Directorate Intelligence of Ukraine

Agen intelijen Rusia ini disebut tengah mempersiapkan pembunuhan terhadap seorang komandan militer Ukraina, yang berlatih bersama dengan tersangka.

Bahkan, Direktorat Intelijen Utama Rusia memberi wewenang penuh kepada tersangka, untuk memilih metode pembunuhan.

Termasuk di dalamnya, skenario menanam alat peledak rakitan di markas atau fasilitas latihan, memanfaatkan dan menipu tentara Ukraina untuk mengirim bom ke tempat tersembunyi, hingga mengirim titik koordinat keberadaan target.

Unit kontraintelijen Ukraina mengungkap, penangkapan dilakukan saat tersangka tengah mempersiapkan proposal untuk dikirim ke Rusia.

VIVA Militer: Agen Rusia diringkus unit kontraintelijen militer Ukraina

Photo :

  • Main Directorate Intelligence of Ukraine

Penyelidikan juga membongkar fakta adanya kontak langsung pria tersebut dengan seorang pengurus FSB, yang darinya ia mengumpulkan informasi tentang jumlah dan sifat unit militer Ukraina yang berlatih di Yavoriv.

Selama penggeledahan, unit kontraintelijen militer Ukraina menyita tiga telepon seluler dengan kartu SIM berbeda. Alat tersebut digunakan untuk menyembunyikan komunikasi dengan pihak Rusia.

Tersangka dituntut Pasal 111-2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Ukraina, yakni pengkhianatan tingkat tinggi yang dilakukan di bawah darurat militer dan akan menghadapi hukuman seumur hidup.
 

Halaman Selanjutnya

Termasuk di dalamnya, skenario menanam alat peledak rakitan di markas atau fasilitas latihan, memanfaatkan dan menipu tentara Ukraina untuk mengirim bom ke tempat tersembunyi, hingga mengirim titik koordinat keberadaan target.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |