Pembangunan Pabrik Mobil Listrik Diusik Premanisme, Moeldoko: Tumpas Saja

5 hours ago 4

Sabtu, 26 April 2025 - 06:18 WIB

Jakarta, VIVA –  Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko memberikan tanggapannya perihal pabrik BYD yang pembangunannya diganggu oleh premanisme berkedok ormas. Maka itu, dirinya berharap tak ada lagi gangguan dari oknum-oknum tersebut agar investasi berlangsung lancar.

Moeldoko pun mendukung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menumpas tindakan premanisme yang dapat mengganggu investasi, dalam hal ini menyinggung kasus premanisme yang terjadi pada pembangunan fasilitas manufaktur BYD di Subang, Jawa Barat.

“Saya mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, tumpas saja itu,” ujar Moeldoko di Jakarta, dilansir dari Antara.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu menyayangkan tindak premanisme yang terjadi pada pembangunan pabrik yang digadang-gadang akan menjadi pabrik otomotif terbesar di ASEAN tersebut.

Menurut dia, alih-alih mengganggu, masyarakat seharusnya turut ambil andil dalam menciptakan iklim investasi yang baik, sebab dengan hadirnya investasi akan terbuka pula lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat.

“Saya mengimbau supaya di tengah situasi iklim dunia usaha yang relatif perlu perhatian, maka kita semua, masyarakat Indonesia harus menciptakan iklim investasi yang baik, jangan sampai pengangguran makin banyak tapi malah, di satu sisi kan ironis, kita perlu peluang untuk bekerja, ada orang (investor) datang memberikan peluang, diganggu sama yang lain. Nah ini enggak benar,” Moeldoko menambahkan.

Selain itu, Moeldoko juga mengungkapkan bahwa pabrik Vinfast asal Vietnam yang berlokasi sama dengan BYD mendapatkan hal serupa dari ormas.  Pihak Moeldoko pun sudah melakukan penanganan perihal insiden tersebut.

Diler BYD di Slipi, Jakarta Barat

Photo :

  • VIVA/Yunisa Herawati

"Bukan hanya BYD, saya juga pernah mendapat laporan dari VinFast mengenai gangguan-gangguan saat pembangunan pabriknya. Saya sudah bantu komunikasikan langsung ke wilayah setempat,” ujar Moeldoko dikutip VIVA Otomotif belum lama ini.

Diketahui, PT BYD Motor Indonesia berkomitmen akan investasinya di Tanah Air dengan membangun pabrik di kawasan Subang, Jawa Barat. Sayangnya, pabrik yang akan beroperasi awal 2026 mendatang itu sempat diganggu oleh ormas (organisasi masyarakat) yang bertindak premanisme.

Hal tersebut diungkap oleh Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno di akun instagram miliknya. Pejabat dari Fraksi PAN ini pun meminta pemerintah untuk menindak tegas permasalahan ini, agar perusahaan luar tak takut untuk berinvestasi di Indonesia.

"Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini," kata Eddy, dikutip Senin 21 April 2025.

"Jangan sampai kemudian investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, jaminan keamanan itu adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia," tambah dia.

Diketahui, pembangunan pabrik BYD akan memberikan kesempatan bagi industri lokal untuk membawa Tanah Air sebagai pemasok mobil listrik secara global. Total investasi di Indonesia BYD mengincar lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun (asumsi kurs Rp16.000 per dolar AS).

Halaman Selanjutnya

Source : VIVA/Yunisa Herawati

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |