Pembiyaan Gagal Ginjal Capai Rp11 T, Dirut BPJS Imbau Masyarakat Jaga Pola Hidup Sehat

6 hours ago 1

Rabu, 12 Maret 2025 - 11:11 WIB

VIVA – Pembiyaaan kesehatan untuk penyakit gagal ginjal kronik di BPJS pada tahun 2024 lalu diketahui mencapai Rp11 triliun. Angka ini disebut naik sebesar 30 persen dari tahun 2023 lalu yang mencapai Rp3 triliun.

Hal tersebut diungkap langsung Direktur BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

"Tahun 2024 ini mencapai Rp 11 triliun, cukup besar untuk seluruh penyakit gagal ginjal kronik, ini baru yang hanya tercover BPJS saja. Ada kenaikan tahun 2023-2024 sekitar lebih dari 30 persen naik," kata dia saat ditemui awak media dalam acara diskusi publik ‘Efisiensi Anggaran Kesehatan: Transplantasi Ginjal Sebuah Harapan atau Sekedar Angan?’. Selasa malam 11 Maret 2025 di Kuningan Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan yang sama Ali Ghufron menghimbau masyarakat terutama generasi muda untuk menjaga pola makan dan minum sehari-hari. Terutama kebiasaan mengonsumsi obat kuat hingga minuman energy drink.

Pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo membantah adanya kenaikan kasus anak-anak yang cuci darah di rumah sakit tersebut.

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

"Lingkungan itu penting sekali kedua perilaku kalau ginjal jangan minum sembarangan minum obat kuat, biar lebih segar minum kalengan enggak gitu itu hindari karena bahan pengawetnya. Cuman di Indonesia masalahnya banyak sekali minuman dan makanan," kata dia.

Tak sampai di situ saja, Ali juga sempat menyoroti tentang laporan Kementerian Pertanian (Kementan) terkait dengan penggunaan anti biotik pada ikan lele.

Dia menyebut bahwa dari laporan tersebut diketahui 100 persen ikan lele disuntikkan anti biotik yang mana anti biotik tersebut jika dikonsumsi berlebihan dan terus menerus dapat menyebabkan masalah ginjal.

Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mengkonfirmasi adanya sebanyak 60 anak yang menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Belum lagi sejumlah buah-buahan di pasaran yang disuntikkan pewarna demi menarik perhatian konsumen.

"Kemarin dilaporkan dari Kementan ikan lele 100 persen diinjeksi obat anti biotik dan lain-lain. Apalagi kalau kita yang jelas buah disuntik biar merah biar orang tertarik kalau anda liat dan ini merusak ginjal. Maka harus dicek kalau semangka biji masih putih warnanya sudah merah menarik bisa enggak? Jadi pilih biji yang hitam," ujar dia. 

Ali Ghufron juga menghimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam mengonsumsi obat terutama obat analgesik tanpa pantauan dokter. 

"Pola perilaku termasuk makan dan minum terutama minum. Obat-obat juga gitu harus hati-hati banyak orang hobinya minum obat. Apalagi obat anti inflamasi dan analgesik itu untuk ginjal tidak bagus," ujar dia. 

Terakhir dia juga menghimbau masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat. Sebab beberapa penyakit seperti diabetes dan hipertensi bisa menyebabkan masalah gagal ginjal. 

"Banyak gagal ginjal karena diabetes dan hipertensi itu harus dihindari dua penyakit itu 30 persen dia gagal ginjal," ujar dia.

Halaman Selanjutnya

Belum lagi sejumlah buah-buahan di pasaran yang disuntikkan pewarna demi menarik perhatian konsumen.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |