Pemerintah Mau Bangun 200 Sekolah Rakyat, Legislator Golkar: Harus Relevan dengan Kebutuhan SDM

3 hours ago 3

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:52 WIB

Jakarta, VIVA - Pemerintah menargetkan untuk tahun ini bisa membangun 200 Sekolah Rakyat (SR) yang diprioritaskan untuk anak-anak keluarga kurang mampu. Kebijakan pemerintah itu dapat perhatian dari Komisi VIII DPR RI. 

Menurut Anggota dari Fraksi Golkar Atalia Praratya pembangunan SR yang banyak akan mendukung pemerataan pendidikan. Meski demikian, program SR juga menyisakan sejumlah persoalan besar yang harus segera ditangani.

Dia menuturkan pemerintah dan stakeholder penting untuk melakukan kajian mendalam baik dari sisi lokasi, kurikulum, SDM, dan lain-lain terkait SR. Harapannya agar keberadaan SR juga sesuai dengan harapan dan memberikan dampak positif jangka panjang.

Atalia menyoroti persoalan kesenjangan infrastruktur pendidikan antardaerah seperti desa dengan kota, daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) jadi kendala implementasi program SR.  

"Konsep Sekolah Rakyat jangan mengadopsi one size fits all, tapi harus responsif dengan kebutuhan lokal. Program SR harus relevan dengan kebutuhan SDM di tingkat lokal seperti pertanian, kelautan, dan kejuruan lainnya," kata Atalia, dalam keterangannya dikutip pada Kamis, 1 Mei 2025.

Anak-anak Sekolah Rakyat Ancol

Dia menaruh harapan program SR bisa menekan angka pengangguran. "Dengan demikian, program SR bisa mengurangi angka pengangguran dan putus sekolah,” lanjut Atalia yang merupakan legislator dari dapil Jawa Barat I itu.

Pun, ia bilang status dan legalitas SR harus sama dan setara dengan sekolah formal lainnya. Jangan sampai anak-anak yang lulus SR nantinya masih merasa kesulitan untuk melanjutkan pendidikan jenjang berikutnya, atau terkendala dalam mencari pekerjaan

"Kami Fraksi Golkar di Komisi VIII akan mendorong Kemendikbud dan Kemendikti Sainstek untuk membuat regulasi yang memungkinkan akreditasi alternatif atau pengakuan setara. Tanpa menegasikan kemandirian model pendidikan rakyat,” jelas Atalia.

Presiden Prabowo Subianto dalam rapat Kabinet pada 21 Maret 2025 menyatakan pemerintah akan membangun 200 SR selama 2025. Konsep pembangunan SR menggunakan model asrama setingkat SD, SMP dan SMA.  
Diproyeksikan daya tampung sekolah ini adalah 1000 siswa per sekolah. Prioritas utama program SR adalah daerah daerah yang masih tinggi angka kemiskinannya. 

Menurut Atalia, agar program SR bisa berhasil dan hasilnya maksimal, maka perlu alokasi anggaran pendidikan khusus program SR.

Selain itu, program SR ini juga bisa dilakukan melalui kemitraan dengan swasta, program CSR, dan organisasi filantropi sosial lainnya.

Halaman Selanjutnya

Pun, ia bilang status dan legalitas SR harus sama dan setara dengan sekolah formal lainnya. Jangan sampai anak-anak yang lulus SR nantinya masih merasa kesulitan untuk melanjutkan pendidikan jenjang berikutnya, atau terkendala dalam mencari pekerjaan

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |