Lahat, VIVA – Pemerintah Kabupaten Lahat mengambil langkah progresif dengan melakukan realokasi anggaran senilai Rp313 miliar dari total APBD sebesar Rp3,3 triliun, sebagai bagian dari kebijakan efisiensi dan optimalisasi belanja daerah.
Langkah ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo yang tertuang dalam Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.
Wakil Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari
Wakil Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari, saat kunjungan kerjanya ke Kabupaten Lahat, menyampaikan apresiasi tinggi atas langkah tersebut.
“Apa yang dilakukan Pak Bursah dan Bu Widia di Lahat ini bisa menjadi showcase atau contoh bagi daerah lain. Realokasi anggaran bukan sekadar pemangkasan, melainkan penguatan alokasi ke sektor prioritas seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ketahanan pangan,” ujar M. Qodari, dalam keterangannya, Selasa, 22 April 2024.
M. Qodari menilai bahwa Lahat bahkan lebih progresif dibanding banyak daerah lain yang masih dalam tahap identifikasi.
“Langkah Lahat ini merefleksikan komitmen kuat terhadap visi Presiden Prabowo, sekaligus menunjukkan bahwa daerah bisa menjadi ujung tombak reformasi belanja pemerintah,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, menyampaikan bahwa inisiatif tersebut lahir dari semangat untuk mengoptimalkan anggaran daerah demi kesejahteraan rakyat.
“Arahan dari Pak Qodari hari ini menambah energi kami untuk mentransformasi kebijakan anggaran agar berpihak pada rakyat dan mendukung pemerataan serta pertumbuhan ekonomi,” kata Bursah.
Selain itu, Bursah, juga menegaskan komitmennya untuk mengabdikan diri sepenuhnya bagi masyarakat Kabupaten Lahat, mendedikasikan sisa usia untuk kemajuan Lahat.
“Ini niat tulus ikhlas untuk mendedikasikan sisa-sisa umur ini untuk kesejahteraan Lahat, untuk masyarakat Lahat. Karena saya tahu persis keadaan Lahat, keadaan geografinya, demografinya tingkat ekonominya, maka cita-cita saya itu 5 tahun itu kalau bisa sudah 6.000-7.000 Dollar AS income perkapitanya meningkat khusus Lahat,” pungkasnya.
Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (Foto ilustrasi)
Photo :
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Bursah menyadari jalan menuju kemajuan tidak mudah, namun dengan sinergi antar pemangku kebijakan dan semangat pengabdian yang tulus, ia yakin Lahat bisa menjadi daerah percontohan nasional, baik dari segi efisiensi anggaran, pendidikan, riset, hingga pemerataan ekonomi.
"Kalau kami sukses, Lahat bisa menjadi teladan nasional. Insya Allah," pungkasnya.
Diketahui, realokasi anggaran ini turut memperkuat program strategis nasional di daerah, dan diharapkan dapat menjadi praktik baik yang menginspirasi kabupaten/kota serta provinsi lainnya di seluruh Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, Bursah, juga menegaskan komitmennya untuk mengabdikan diri sepenuhnya bagi masyarakat Kabupaten Lahat, mendedikasikan sisa usia untuk kemajuan Lahat.