Gaza, VIVA – Pesawat tempur Israel menyerang Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza tengah pada Minggu, 13 April 2025.
Serangan itu menghancurkan gedung penerimaan utama dan membuat rumah sakit tidak dapat beroperasi di tengah serangan udara Israel yang terus berlanjut di daerah kantong yang terkepung itu.
VIVA Militer: Jet tempur F-16 Angkatan Udara Israel
Menurut koresponden Anadolu Ajansi di lapangan, Senin 14 April 2025, dua rudal menghantam bagian penerimaan, menyebabkan kebakaran dan menyebabkan kerusakan parah pada bangsal gawat darurat, laboratorium, dan apotek.
Staf medis di tempat kejadian mengonfirmasi bahwa rumah sakit terpaksa berhenti beroperasi dan tidak dapat lagi menerima korban serangan udara yang terus berlanjut.
Rumah sakit yang terletak di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza itu telah menjadi jalur vital bagi lebih dari 1 juta warga Palestina di Gaza dan provinsi Gaza Utara, terutama setelah penghancuran beberapa rumah sakit besar di jalur itu sejak Oktober 2023.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan Israel melakukan kejahatan perang baru yang mengerikan dengan menyerang fasilitas yang menampung pasien, warga sipil yang terluka, dan tenaga medis.
"Agresi pengecut ini bukanlah yang pertama dari jenisnya," kata Kantor Media Pemerintah di Gaza, mengingat pemboman rumah sakit yang sama pada 17 Oktober 2023, yang menewaskan 471 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya.
Kantor tersebut juga menuduh Israel sengaja menargetkan lembaga kesehatan sebagai bagian dari kampanye sistematis untuk meruntuhkan sistem perawatan kesehatan Gaza.
"Sejauh ini, 34 rumah sakit telah dihancurkan atau dipaksa berhenti beroperasi," ujar kantor tersebut.
VIVA Militer: Ledakan di Rumah Sakit al-Ahli, Gaza, Palestina
Photo :
- timesofisrael.com
Mereka juga menganggap Israel, AS, dan pemerintah Eropa, termasuk Inggris, Jerman, dan Prancis, sepenuhnya bertanggung jawab atas serangan terbaru tersebut.
Halaman Selanjutnya
"Agresi pengecut ini bukanlah yang pertama dari jenisnya," kata Kantor Media Pemerintah di Gaza, mengingat pemboman rumah sakit yang sama pada 17 Oktober 2023, yang menewaskan 471 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya.