Jakarta, VIVA – Polri mengapresiasi kebijakan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono terkait penghentian impor jagung dan rencana ekspor perdana komoditas tersebut. Irwasum Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo selaku Ketua Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan buah kolaborasi holistik lintas sektor.
“Kebijakan pemerintah untuk menghentikan impor jagung dan beralih menjadi eksportir, seperti disampaikan Wamentan, adalah bukti nyata efektivitas sinergi Kementerian Pertanian, TNI, Polri, Pemda, petani, dan swasta,” kata Dedi dalam keterangannya, Kamis, 29 Mei 2025.
Polda Jambi panen jagung di 6 Polres
Ia menambahkan, Polri terlibat aktif dalam seluruh rantai produksi, seperti pendataan hingga distribusi. Hal tersebut dilakukan Polri sebagai langkah percepatan swasembada pangan.
“Polri terlibat aktif dalam seluruh rantai produksi, mulai pendataan, penanaman, panen, hingga distribusi guna memastikan target swasembada tercapai. Ini adalah implementasi human security. Kesejahteraan petani sebagai fondasi stabilitas keamanan nasional," katanya.
Sementara, dukungan data dan capaian nyata Wamentan Sudaryono dalam Public Hiring, Rabu, 28 Mei 2025 mengungkapkan Produksi jagung naik 39 persen. Sehingga, kata dia, pemerintah tak hanya stop impor, tapi akan ekspor jagung, terutama dari sentra seperti Gorontalo.
Sementara, capaian gugus tugas Polri periode 20 November 2024 – 20 Mei 2025, yaitu mengelola lahan dengan total 445.600,49 Hektar. Kemudian, program 1 seluas 17.331,25 Ha, program 2 seluas 428.269,24 Ha.
"Pendataan Komprehensif, meliputi petani, poktan, alat pertanian, benih, pupuk, dryer, hingga distribusi," katanya.
Ia menambahkan ketahanan pangan sebagai pilar Asta Cita keberhasilan ini selaras dengan program asta cita pemerintah.
"Dukungan Polri dalam manajemen rantai pasok jagung adalah bagian integral dari pemeliharaan Kamtibmas. Swasembada pangan adalah kedaulatan negara,” tegasnya.
Halaman Selanjutnya
"Pendataan Komprehensif, meliputi petani, poktan, alat pertanian, benih, pupuk, dryer, hingga distribusi," katanya.