Prabowo Kritik Sikap Dunia soal Gaza: Banyak Bicara HAM Tapi Diam Saat Anak-Anak Dibom

1 week ago 9

Jumat, 11 April 2025 - 06:11 WIB

Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan ada banyak negara yang bicara lantang mengenai Hak Asasi Manusia (HAM). Namun, negara-negara tersebut justru diam melihat situasi perang di Gaza, Palestina.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya di hadapan Ketua dan Anggota parlemen Turki, Kamis, 10 April 2025.

Presiden RI Prabowo Subianto usai bertemu Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA), Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Qasr Al Shatie, Abu Dhabi (sumber foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Photo :

  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Prabowo awalnya mengatakan saat ini dunia sedang masuk dalam kondisi yang penuh ketidakpastian. Dia menyebut ada banyak aksi penindasan yang justru dilakukan bangsa besar kepada mereka yang lemah.

Prabowo lantas mendukung sikap pemerintahan Turki yang tegas membela negara-negara yang tertindas oleh bangsa besar, khususnya dukungan terhadap negara Palestina. 

"Banyak negara bicara tentang demokrasi, bicara tentang HAM, tetapi pada saat anak-anak dibom, ibu-ibu tidak berdosa dibom, rakyat Gaza kehilangan semua kehidupan mereka, banyak negara diam pura-pura tidak tahu," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan negara-negara yang bungkam ataupun pura-pura tidak tahu itu juga kerap berdalih bahwa yang terjadi di Gaza, Palestina bukanlah pelanggaran HAM.

Maka dari itu dirinya memuji sikap Turki yang dengan tegas mendukung Palestina. Ia menyebut Indonesia juga akan mengambil posisi yang sama dengan Turki untuk membela Palestina. 

"Turki punya sikap yang tegas karena itu kami merasa ingin bersama Turki membela keadilan, kebenaran di dunia yang sekarang penuh ketidakpastian," ucap dia. 

Sebelumnya diberitakan, Presiden RI Prabowo Subianto melakukan lawatan ke lima negara di Timur Tengah. Negara yang dimaksud yakni Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.

Dalam lawatannya tersebut, Prabowo akan meminta dukungan terkait rencana Indonesia untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza, Palestina. 

Prabowo menyebut, warga yang dievakuasi merupakan warga yang terluka akibat genosida Israel maupun anak-anak yatim piatu.

"Mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu siapapun," kata Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu, 9 April 2025.

"Indonesia, kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka, kita perkirakan mungkin jumlahnya 1.000 (orang) untuk gelombang pertama," sambungnya.

VIVA Militer: Warga sipil Gaza, Palestina, pasca serangan udara militer Israel

Prabowo menekankan, syarat evakuasi yaitu warga Palestina harus menyetujui evakuasi tersebut. Lalu, keberadaan warga yang dievakuasi bersifat sementara.

Mereka nantinya akan dikembalikan saat sudah sembuh atau saat Palestina memungkinkan menjadi tempat tinggal. 

"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara, sampai pulih kembali dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka asal," tandas Prabowo.

Halaman Selanjutnya

Maka dari itu dirinya memuji sikap Turki yang dengan tegas mendukung Palestina. Ia menyebut Indonesia juga akan mengambil posisi yang sama dengan Turki untuk membela Palestina. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |