Presiden Prabowo Soroti Banjir Parah di Bekasi, Minta Segera Ditangani

3 hours ago 1

Selasa, 4 Maret 2025 - 19:58 WIB

Jakarta, VIVA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto menyoroti banjir parah yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, 4 Maret 2025. Kepala Negara meminta agar banjir di semua daerah segera ditangani. 

"Presiden juga bilang tadi bahwa ada beberapa daerah yang sekarang mengalami kebanjiran, dan sudah koordinasi dengan Badan (Nasional) Penanggulangan Bencana untuk segera ditangani," kata Hasan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Maret 2025. 

"Presiden juga mention tadi soal Bekasi dan sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana," ujarnya. 

Kendati begitu, Presiden Prabowo belum berbicara soal bantuan sosial (bansos) untuk para pengungsi. Namun, ia memastikan para korban banjir akan ditanggulangi sebaik-baiknya. 

Titik-titik banjir di Bekasi

Photo :

  • Instagram @infobekasi

"Pasti akan ditanggulangi sebaik-baiknya karena sudah ada arahan dari Presiden ke Badan Penanggulangan Bencana, BNPB," katanya. 

Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan banjir yang hari ini merendam sejumlah kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) dengan ketinggian 1-4 meter adalah banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat yang diguyur hujan intensitas sangat deras.

"Jakarta dan sekitarnya rata-rata banjir air kiriman dari Puncak, Bogor yang semuanya ini dialirkan dalam DAS Ciliwung," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, hujan deras yang mengguyur Kota Bogor pada Minggu (2 Maret 2025) malam tergolong ekstrem karena berdasarkan data hasil monitoring tim meteorologi BMKG ketebalan intensitas hujannya lebih dari 110 mm per hari.

BMKG menilai curah hujan ekstrem tersebut memungkinkan air DAS Ciliwung meluap menjadi banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, hingga terbawa ke hilir sungai di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Adapun untuk banjir di Kota Bekasi yang dilaporkan muka air tertingginya 4 meter, katanya,  terjadi karena pada saat bersamaan daerah itu menerima air kiriman hulu DAS Ciliwung dan ditambah adanya hujan deras dengan intensitas 165-208 mm per hari di beberapa lokasi.

"Hari ini di Sumur Batu Bekasi hampir 208 mm per hari. Ini terjadi dipengaruhi pertumbuhan awan konvektif yang cukup signifikan pada skala meso - sirkulasi siklonik yang mengakibatkan perlambatan angin dan seterusnya," katanya.

Dia menambahkan, banjir Jakarta dan daerah sekitarnya ini masih relatif rendah jika dibandingkan dengan banjir yang terjadi pada tahun 2020, di mana saat itu BMKG mencatat curah hujan lokal di Jakarta sangat ekstrem dengan ketebalan 377 mm per hari.

Meski demikian BMKG sedang berkoordinasi dengan lembaga terkait guna membahas kebutuhan operasi modifikasi cuaca, sebagai upaya mengendalikan potensi hujan dan mendukung percepatan pemulihan dampak bencana.

"Periode 4-11 Maret 2025, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi. Di Pulau Jawa bagian barat," kata dia, seraya meminta masyarakat untuk selalu memantau informasi kondisi cuaca secara berkala untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang.

Halaman Selanjutnya

BMKG menilai curah hujan ekstrem tersebut memungkinkan air DAS Ciliwung meluap menjadi banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, hingga terbawa ke hilir sungai di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |