PSSI Copot Satoru Mochizuki dari Pelatih Timnas Putri Indonesia

5 hours ago 3

Rabu, 16 Juli 2025 - 18:45 WIB

VIVA – Satoru Mochizuki resmi tak lagi menjabat pelatih kepala Timnas Putri Indonesia. Keputusan ini diambil menyusul kegagalan Garuda Pertiwi melaju ke putaran final Piala Asia Wanita 2026.

Kabar pencopotan Mochizuki disampaikan oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Vivin Cahyani, dalam pernyataan resmi pada Rabu 16 Juli 2025.

Meski tak lagi mendampingi tim dari pinggir lapangan, Mochizuki tetap diberi tugas strategis untuk mengembangkan sepak bola wanita Indonesia.

"Coach Mochi sekarang difokuskan untuk di development, sudah keputusan juga dari Ketum melalui koordinasi dengan Exco bahwa kita lihat jenjang yang lebih tinggi ya untuk Coach Mochi," ujar Vivin usai menghadiri acara perwasitan di Jakarta.

Menurut Vivin, pengalaman luas Mochizuki, baik di level Asia maupun melalui jejaring dengan JFA (Federasi Sepak Bola Jepang), menjadi aset penting untuk membantu membentuk fondasi sepak bola wanita Tanah Air.

"Kita lihat dari pengalamannya beliau, kredibilitasnya, networking beliau dengan JFA, dengan liga wanita di Jepang," tambahnya.

PSSI kini menugaskan Mochizuki untuk merancang peta jalan pengembangan tim nasional wanita secara menyeluruh, sembari mencari sosok baru untuk menduduki jabatan pelatih kepala jelang Piala AFF Wanita 2025 yang akan digelar September mendatang.

"Kita sekarang sedang fokus cari untuk head coach di Timnas senior, jadi karena kita sudah punya Akira di U-19 sekarang, U-20 nantinya," jelas Vivin.

Meski demikian, peluang Mochizuki digantikan oleh pelatih muda seperti Akira tak ditutup sepenuhnya. Nama Akira, yang saat ini menukangi Timnas Putri U-19, masuk dalam radar sebagai kandidat pelatih tim senior.

"Itu open [terbuka] opsi juga. Kami lagi pikirkan dan kita tidak bisa cepat-cepat. Cari Akira saja kita nyarinya lama, waktu itu kasih kesempatan coach Mochi untuk nyari juga hampir satu tahun," ungkap Vivin.

Proses rekrutmen pelatih baru, lanjutnya, tetap mengedepankan kualitas. PSSI bahkan telah membuka komunikasi lebih lanjut dengan Federasi Sepak Bola Jepang sebagai acuan pembinaan sepak bola wanita.

"Karena kita lihat di Jepang juga banyak sekali coach yang mau jadi pelatih di Indonesia, tapi kita kan juga kerjakan background checking ya bagaimana portofolio, kredibilitasnya," tutur Vivin.

"Tentunya karena untuk senior itu bebannya cukup besar ya. Kami enggak mau main-main. Kami sudah dapat coach Mochi, ya harusnya lebih baik dari coach Mochi atau paling tidak setara," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

"Kita sekarang sedang fokus cari untuk head coach di Timnas senior, jadi karena kita sudah punya Akira di U-19 sekarang, U-20 nantinya," jelas Vivin.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |