Rekam Jejak Brian Yuliarto, Guru Besar dan Peraih Habibie Prize yang Disebut Gantikan Mendikti Saintek Satryo

1 day ago 2

Rabu, 19 Februari 2025 - 14:27 WIB

Jakarta, VIVA – Berikut ini rekam jejak Prof Brian Yuliarto yang disebut-sebut sebagai pengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. Sebagaimana diketahui, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyebut Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melantik beberapa pejabat negara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu sore.

Salah satunya yakni pergantian Mendikti Saintek Satryo, yang disebut-sebut akan digantikan Prof. Brian Yuliarto. Dia merupakan seorang guru besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang memiliki rekam jejak panjang di bidang penelitian dan inovasi teknologi.

Rekam Jejak Brian Yuliarto

Prof. Brian Yuliarto merupakan seorang akademisi dan peneliti di bidang material fungsional maju. Dia meraih gelar sarjana dari ITB pada tahun 1999 sebelum melanjutkan pendidikan magister dan doktoral di University of Tokyo, Jepang.

Memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, dia telah menghasilkan berbagai penelitian inovatif, terutama dalam pengembangan nanomaterial dan biosensor. Sebagai seorang peneliti, Prof. Brian memiliki rekam jejak yang mengesankan dengan h-index 38 di Google Scholar dan 34 di Scopus.

Karyanya mencakup berbagai proyek penelitian seperti biosensor plasmonik untuk deteksi penyakit menular, pengembangan sensor gas berbasis metal oksida, serta inovasi dalam teknologi fotokatalis. Dia juga aktif dalam pengembangan teknologi sensor untuk pemantauan lingkungan dan kesehatan, yang menjadikannya salah satu tokoh penting dalam dunia riset Indonesia.

Pernah Meraih Habibie Prize

Pada tahun 2024, Brian Yuliarto juga dianugerahi Habibie Prize sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam pengembangan teknologi berbasis nanomaterial dan biosensor. Hal itu diketahui dari laman Instagram resmi ITB, pada 5 Desember 2024.

"Selamat kepada Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. atas anugerah Habibie Prize 2024! Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas dedikasi Prof. Brian dalam pengembangan teknologi berbasis nanomaterial dan biosensor, yang membawa dampak nyata bagi masyarakat Indonesia dan dunia," demikian seperti dikutip dari akun @itb1920.

"Dengan karya inovatif seperti biosensor untuk deteksi penyakit dan sensor gas untuk pemantauan lingkungan, Prof. Brian membuktikan bahwa peneliti Indonesia mampu bersaing di kancah global," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya

Pernah Meraih Habibie Prize

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |