Kamis, 10 Juli 2025 - 10:05 WIB
VIVA – Paris Saint-Germain (PSG) melaju ke final Piala Dunia Antarklub 2025 dengan penuh percaya diri usai membantai Real Madrid empat gol tanpa balas. Namun di balik kemenangan telak itu, pelatih PSG Luis Enrique justru menunjukkan respons berkelas dengan membela rekan sesama pelatih, Xabi Alonso.
Dalam laga semifinal yang digelar di Tokyo National Stadium, Rabu malam, PSG tampil dominan sejak awal. Les Parisiens hanya butuh 24 menit untuk mencetak tiga gol cepat ke gawang Madrid, sebelum menambah satu lagi di babak kedua dan mengunci skor akhir 4-0.
Kemenangan besar ini mempertegas superioritas PSG musim ini. Setelah menyapu bersih gelar domestik, klub kaya asal Paris itu tinggal selangkah lagi mencetak sejarah dengan meraih seluruh gelar yang mereka ikuti dalam satu musim.
Namun bagi Real Madrid, hasil ini menjadi pukulan keras. Era Xabi Alonso yang baru berjalan justru dimulai dengan kekalahan memalukan di ajang prestisius. Publik pun mulai mempertanyakan kapasitas Alonso di kursi panas Bernabeu.
Terkait hal itu, Enrique memilih untuk tidak terpancing. Ia meminta publik bersikap lebih adil dan realistis dalam menilai kinerja Alonso, mengingat sang pelatih baru saja mulai bekerja bersama Los Blancos.
"Ini adalah skema baru untuk mereka. Dia [Alonso] baru saja datang sedangkan kami sudah bekerja bersama selama dua tahun, jadi hal ini normal," ujar Enrique kepada AFP.
"Dia butuh waktu untuk mendapatkan pramusim untuk bisa bekerja dengan timnya. Dia tidak bisa langsung dinilai [negatif] saat ini. Dua situasi ini [PSG dan Real Madrid] tidak bisa dibandingkan."
Pernyataan Enrique menjadi pengingat penting di tengah dunia sepak bola yang kerap menuntut hasil instan. Ia tak segan mengakui bahwa stabilitas dan kontinuitas kerja menjadi kunci utama keberhasilan timnya mencapai titik ini.
Dengan satu pertandingan tersisa, PSG kini mengincar trofi Piala Dunia Antarklub untuk melengkapi lemari gelar yang sudah berisi treble domestik dan Piala Super Prancis. Enrique mengakui pencapaian ini bukan hal mudah.
"Ini adalah tujuan yang kami miliki sejak awal namun selalu sulit untuk mencapai hal semacam ini, hanya sedikit tim yang mampu melakukan hal yang coba kami wujudkan saat ini."
"Kami tinggal berjarak satu pertandingan lagi untuk membuat sejarah bagi Paris dan klub Prancis dengan memenangkan semua kompetisi yang kami ikuti. Ini jelas sangat berarti bagi kami dan suporter kami."
Halaman Selanjutnya
Pernyataan Enrique menjadi pengingat penting di tengah dunia sepak bola yang kerap menuntut hasil instan. Ia tak segan mengakui bahwa stabilitas dan kontinuitas kerja menjadi kunci utama keberhasilan timnya mencapai titik ini.