Akhir Era Christian Horner Setelah 20 Tahun di Red Bull

8 hours ago 3

Kamis, 10 Juli 2025 - 18:00 WIB

Jakarta, VIVA – Dunia balap Formula 1 diguncang kabar mengejutkan. Christian Horner, sosok yang selama dua dekade terakhir menjadi arsitek utama kejayaan Red Bull Racing, resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Team Principal sekaligus CEO tim tersebut.

Red Bull menyampaikan pengumuman tersebut melalui pernyataan resmi di media sosial, tanpa menjelaskan secara rinci alasan pemecatan.

Namun dalam keterangannya, Red Bull tetap memberikan penghormatan kepada Horner atas kontribusinya yang luar biasa selama 20 tahun terakhir.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Christian Horner atas kerja kerasnya yang luar biasa. Dengan komitmen, pengalaman, dan kepemimpinannya yang inovatif, ia telah berperan besar dalam membentuk Red Bull Racing menjadi salah satu tim paling sukses dan menarik di Formula 1,” ujar Oliver Mintzlaff, CEO Red Bull untuk proyek dan investasi perusahaan, dilansir VIVA dari laman Car and Driver.

Pembalap Red Bull Max Verstappen di F1 GP Singapura

Photo :

  • AP Photo/Vincent Thian

Patut diketahui, Horner pertama kali memimpin Red Bull Racing sejak tim tersebut debut di grid F1 pada tahun 2005.

Di bawah kepemimpinannya, Red Bull berhasil meraih delapan gelar juara dunia pembalap dan enam gelar konstruktor, serta mencatatkan lebih dari 120 kemenangan balapan.

Era keemasan pertama Red Bull hadir bersama Sebastian Vettel pada 2010 hingga 2013, di mana tim tersebut mendominasi dengan empat kali juara dunia ganda secara beruntun.

Meski kemudian Mercedes mendominasi selama hampir satu dekade, Red Bull tetap menjadi kekuatan utama, terlebih setelah Max Verstappen merebut gelar juara dunia pertamanya pada 2021, dan terus mempertahankan dominasinya hingga kini.

Namun, musim 2025 menjadi titik balik. Performa Red Bull menurun drastis, sementara McLaren kini memimpin klasemen dengan mobil paling kompetitif.

Beberapa anggota kunci tim dilaporkan telah hengkang, dan rumor mengenai masa depan Verstappen semakin menguat.

Kabar yang beredar menyebutkan bahwa pemecatan Horner dilakukan sebagai upaya untuk menjaga Verstappen tetap bertahan di Red Bull.

Hubungan Jos Verstappen, ayah sekaligus manajer Max, dengan Horner diketahui kurang harmonis dalam beberapa tahun terakhir.

Dugaan lain menyebut Verstappen sudah memberi sinyal untuk pindah ke Mercedes sebelum kontraknya berakhir pada 2028.

Sebagai langkah lanjutan, Red Bull menunjuk Laurent Mekies, Team Principal dari tim saudara, Racing Bulls sebagai CEO baru Red Bull Racing.

Sementara posisi Mekies akan diisi oleh Alan Permane yang sebelumnya menjabat sebagai Racing Director.

Meski akhir kisahnya terasa pahit, nama Christian Horner akan selalu tercatat dalam sejarah Formula 1 sebagai sosok penting di balik transformasi Red Bull Racing dari tim debutan menjadi kekuatan dominan di lintasan.

Halaman Selanjutnya

Era keemasan pertama Red Bull hadir bersama Sebastian Vettel pada 2010 hingga 2013, di mana tim tersebut mendominasi dengan empat kali juara dunia ganda secara beruntun.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |