Nasib Tragis Muhamad Ali Mengintai Manny Pacquiao

8 hours ago 3

Jumat, 11 Juli 2025 - 00:00 WIB

VIVA – Legenda tinju dunia, Manny Pacquiao, bersiap naik ring lagi di usia 45 tahun. Namun di balik ambisi besar itu, sang petinju menyimpan satu ketakutan: jangan sampai comeback-nya berakhir tragis seperti Muhammad Ali.

Setelah empat tahun pensiun, Pacquiao akan menantang juara dunia kelas welter WBC, Mario Barrios, dalam duel panas yang digelar di Las Vegas pada 19 Juli mendatang. Petinju asal Filipina itu kembali berlatih di markas lamanya, Wild Card Boxing Gym, di bawah asuhan pelatih legendaris Freddie Roach.

Alih-alih sekadar nostalgia, Pacquiao ingin mencetak sejarah sebagai juara dunia tertua kedua dalam sejarah tinju. Namun, bayang-bayang kegagalan Ali di masa senjanya menjadi pengingat yang tak bisa diabaikan.

Ali sempat pensiun usai merebut kembali gelar WBA dari Leon Spinks, namun kembali naik ring di tahun 1980—dan dihentikan oleh Larry Holmes. Setahun kemudian, ia kembali kalah dari Trevor Berbick dalam pertarungan yang jadi akhir kariernya.

Pacquiao tentu tak ingin kisah itu terulang padanya.

"Saya Tidak Mau Kembali Hanya Setengah-Setengah"

“Bahaya itu muncul saat kamu malas latihan. Bahaya itu datang saat kamu tidak 100% siap,” tegas Pacquiao kepada The Ring. “Saya tidak akan seperti petinju lain yang comeback dalam kondisi 50% hanya demi naik ring lagi. Saya akan kembali dalam kondisi 100%, seperti dulu.”

Pacquiao terakhir kali bertarung pada usia 42 tahun, di mana ia kalah angka dari Yordenis Ugas. Ironisnya, dua tahun setelah mengalahkan Pacquiao, Ugas justru dikalahkan oleh Mario Barrios—lawan Pacquiao bulan ini.

Namun kali ini, Pacquiao yakin dirinya berbeda. Ia merasa lebih segar dan cepat meski usia tak lagi muda.

“Di tinju, kecepatan itu kunci. Dan saya lebih cepat dari Barrios,” ujarnya yakin. “Gerakan saya masih ada. Empat tahun istirahat baik buat tubuh saya. Semangat saya masih menyala. Api itu belum padam.”

Keluarga Dukung, Pacquiao Klaim Masih Tajam

Meski banyak pihak khawatir dengan keselamatan dan peluangnya, Pacquiao mengaku mendapat dukungan penuh dari keluarga.

“Keluarga saya melihat sendiri kecepatan, kekuatan, dan kondisi fisik saya. Saya sehat. Tuhan itu baik. Tanpa Tuhan, saya bukan siapa-siapa. Saya ada di sini karena kasih dan kekuatan dari-Nya,” ujar sang legenda yang dikenal religius.

Para pelatihnya bahkan harus menahan ambisinya selama latihan.

“Pelatih saya sampai bilang ‘cukup, sudah cukup’, tapi saya ingin lebih. Saya belum selesai,” tutup Pacquiao.

Kini, dunia tinju menahan napas menantikan pertarungan ini. Akankah Manny Pacquiao kembali mencetak sejarah? Atau justru menambah daftar tragis comeback legenda?

Halaman Selanjutnya

“Di tinju, kecepatan itu kunci. Dan saya lebih cepat dari Barrios,” ujarnya yakin. “Gerakan saya masih ada. Empat tahun istirahat baik buat tubuh saya. Semangat saya masih menyala. Api itu belum padam.”

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |