Respons PSM Usai Yuran Fernandes Disanksi 1 Tahun

4 hours ago 2

Sabtu, 10 Mei 2025 - 06:19 WIB

VIVA – Komisi Disiplin (Komdis) PSSI resmi menjatuhkan sanksi berat kepada bek asing PSM Makassar, Yuran Fernandes. Pemain asal Tanjung Verde itu dilarang beraktivitas di dunia sepakbola Indonesia selama 12 bulan ke depan.

Sanksi ini dijatuhkan setelah Yuran melontarkan kritik keras terhadap kualitas sepakbola Tanah Air melalui media sosial, usai pertandingan antara PSS Sleman melawan PSM Makassar yang digelar beberapa waktu lalu. Dalam laga tersebut, Yuran menjadi sorotan lantaran golnya pada menit ke-12 dianulir wasit karena dianggap melakukan pelanggaran saat situasi sepak pojok.

Keputusan wasit yang dinilai kontroversial itu memicu kekecewaan mendalam dari Yuran. Tak lama setelah laga usai, sang pemain meluapkan amarahnya melalui InstaStory. Ucapannya pun langsung viral.

“Sepak bola Indonesia hanya candaan, makanya level dan korupsinya akan tetap sama,” tulis Yuran. Dalam unggahan lainnya, ia menyindir, “Jika ingin bermain sepak bola yang serius, lebih baik menjauh dari Indonesia.”

Komentar pedas itu menuai reaksi keras, tak hanya dari pencinta sepakbola.

Yuran sendiri kemudian mengunggah klarifikasi melalui Instagram. Ia menegaskan bahwa pernyataannya murni merupakan bentuk kekecewaan terhadap sistem perwasitan, bukan ditujukan untuk menghina Indonesia sebagai negara.

“Pernyataan yang saya sampaikan tersebut sepenuhnya ditujukan dalam konteks sepak bola. Ungkapan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebuah negara,” tulis Yuran.


Tapi terlambat, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara terbuka menyayangkan sikap Yuran dan menegaskan bahwa pemain seperti itu tak layak mencari nafkah di Indonesia.

“Kalau tidak respek, tidak usah cari makan di sini,” ujar Erick dalam keterangan resminya.

Sementara itu, pihak PSM Makassar akhirnya buka suara merespons sanksi yang dijatuhkan kepada pemain andalannya tersebut. Melalui pernyataan tertulis, manajemen klub menyatakan akan menghormati keputusan Komdis PSSI, namun berharap ada ruang diskusi dan klarifikasi lebih lanjut agar masalah ini tidak berlarut.

“Kami menghormati proses dan keputusan yang telah diambil oleh Komdis PSSI. Namun, kami juga ingin menyampaikan bahwa sebagai klub, kami bertanggung jawab terhadap setiap pemain kami, dan kami terbuka untuk menjalin komunikasi lebih lanjut guna menyelesaikan persoalan ini secara proporsional,” demikian pernyataan resmi PSM.


Hingga kini, publik sepakbola nasional masih terbelah. Sebagian menilai kritik Yuran sah-sah saja sebagai bentuk ekspresi, sementara lainnya menganggap komentar tersebut kelewat batas dan mencoreng citra sepakbola Indonesia.

Apakah sanksi ini akan menjadi akhir karier Yuran di Indonesia? Atau justru menjadi pemicu evaluasi serius terhadap kualitas kompetisi di Tanah Air? Waktu yang akan menjawab. Namun yang pasti, badai ini belum benar-benar reda

Halaman Selanjutnya

Tapi terlambat, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara terbuka menyayangkan sikap Yuran dan menegaskan bahwa pemain seperti itu tak layak mencari nafkah di Indonesia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |