Jakarta, VIVA - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo akhirnya memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tapi alih-alih menjelaskan, Roy justru memilih diam seribu bahasa saat dicecar 85 pertanyaan oleh penyidik. Roy mengatakan, pemeriksaan berjalan cepat karena dirinya hanya menjawab soal identitas. Sisanya? Dibiarkan kosong.
“Saya ada 85 pertanyaan dengan 55 halaman, maka bisa diselesaikan dengan sangat cepat,” kata Roy kepada awak media Senin, 7 Juli 2025.
Foto Roy Suryo
Photo :
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Roy berdalih, sebagai terlapor ia berhak untuk tidak menjawab pertanyaan yang dianggapnya tidak relevan.
"Cuma (pertanyaan) seputar identitas saja yang saya jawab, yang lain karena nggak ada hubungannya, nggak saya jawab. Makannya prosesnya (pemeriksaan) singkat karena mereka nggak punya legal standing tempus dan locusnya," ujarnya.
Tak berhenti di situ, Roy juga menyoroti kejanggalan laporan yang menjeratnya. Ia menyebut para pelapor tidak memiliki dasar hukum karena tidak punya hubungan langsung dengan Presiden Jokowi.
“Bahwa mereka itu yang lapor-lapor ini, yang lopar-lapor ini aneh gitu, karena itu adalah tidak ada kaitan hukumnya, tidak ada saudara, hubungan saudara, hubungan darah dia dengan Joko Widodo," kata dia.
Lebih tajam lagi, ia menyindir pelapor yang mengaku sebagai pengacara, tapi justru bertindak seperti korban.
“Jadi mereka lima pihak itu tidak ada legal standing-nya, apalagi mereka mengatasnamakan, ada yang mengatasnapakan pengacara. Itu kan aneh, pengacara kok malah lapor, jadi itu sama sekali diluar nurul ya," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
“Bahwa mereka itu yang lapor-lapor ini, yang lopar-lapor ini aneh gitu, karena itu adalah tidak ada kaitan hukumnya, tidak ada saudara, hubungan saudara, hubungan darah dia dengan Joko Widodo," kata dia.