Rudal Rusia Hantam Ukraina Saat Perayaan Minggu Palma Umat Kristen

6 days ago 4

Senin, 14 April 2025 - 08:40 WIB

VIVA – Puluhan warga sipil kota Sumy, Oblast (Provinsi) Sumy, Ukraina, tewas akibat serangan rudal Rusia, Minggu 13 April 2025 pagi waktu setempat. Ironis, aksi pasukan Vladimir Putin terjadi saat peringatan Minggu Palma umat Kristiani Ukraina.

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Kyiv Post, setidaknya 34 orang warga sipil di Sumy meninggal dunia akibat serangan tersebut. Sementara, korban luka-luka mencapai 117 orang.

Militer Rusia meluncurkan dua unit rudal balistik yang hingga saat ini belum diketahui jenisnya, ke wilayah utara Ukraina. Pemerintah Vololdymyr Zelenskyy menegaskan jika ini adalah serangan berskala besar kedua, dalam waktu sepekan terakhir.

Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Euronews, rudal balistik militer Rusia yang pertama menghantam sebuah gedung universitas sekitar pukul 10.15 waktu setempat.

VIVA Militer: Kebakaran di kota Sumy akibat serangan rudal Rusia

Dinas Darurat Negara Ukraina mengatakan bahwa dari seluruh korban tewas dua orang merupakan anak-anak.

Sementara, 15 anak-anak juga menjadi korban luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Sejumlah kantong mayat berwarna hitam bergelimpangan di pinggir jalan.

Sementara, lebih banyak mayat warga sipil terlihat terbungkus selimut aluminium di antara puing-puing.

Hal senada juga diungkap oleh Zelenskyy, yang menyebut jika rudal Rusia kedua meledak di udara, dan melukai seorang bayi perempuan yang baru berusia beberapa bulan.

VIVA Militer: Mayat korban serangan rudal Rusia di kota Sumy, Ukraina

Photo :

  • X/@Gerashchenko_en

"Pemogokan terjadi di pusat kota pada Minggu Palma. Hanya sampah jorok yang bisa bertindak seperti ini," ucap Zelensky dinukil VIVA Militer dari Sky News.

"Serangan pertama menghantam sebuah gedung - salah satu gedung universitas. Serangan kedua meledak hampir di atas jalan. 117 orang terluka, termasuk anak-anak, di antaranya seorang gadis yang lahir pada tahun 2025," katanya.

Zelenskyy mengatakan serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah satu bulan penolakan Rusia terhadap gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari, yang diusulkan Amerika Serikat. 

Perjanjian tersebut diklaim Zelenskyy disepakati Ukraina pada 11 Maret. Akan tetapi, Presiden Ukraina itu secara rutin menuduh Moskow mengulur waktu untuk mencari konsesi lebih lanjut.

Ia juga mempertanyakan keseriusan Kremlin terhadap perdamaian.

"Mereka tidak takut. Dan itulah sebabnya (mereka menggunakan) rudal balistik. Itulah sebabnya setiap malam ada sekitar seratus pesawat nirawak serang, kebanyakan dari mereka adalah Shahed (pesawat nirawak serang) yang menargetkan kota-kota biasa di Ukraina," ujar Zelenskyy.
 

Halaman Selanjutnya

Sementara, lebih banyak mayat warga sipil terlihat terbungkus selimut aluminium di antara puing-puing.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |