Satkar Ulama Usulkan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Jasa Beliau Terlalu Besar untuk Dilupakan

3 hours ago 1

Kamis, 24 April 2025 - 08:56 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia, Idris Laena, secara resmi mengusulkan agar Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Usulan ini, menurutnya, tidak hanya dilandasi sejarah organisasi yang dipimpinnya, tetapi juga atas dasar besarnya kontribusi Soeharto dalam pembangunan bangsa.

“Satkar Ulama Indonesia adalah organisasi yang didirikan oleh Pak Harto sendiri pada tahun 1970, sebagai bentuk upaya menjaga harmonisasi antara ulama dan umara dalam mendukung pembangunan nasional,” ujar Idris Laena dilansir dari tvOne, Jakarta, Rabu (24/4/2025).

Idris Laena Anggota DPR-RI dari Fraksi Golkar

Photo :

  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Menurut Idris, sosok Soeharto patut dikenang bukan hanya karena pernah menjabat sebagai Presiden selama 32 tahun, tetapi karena dampak besar dari kebijakan-kebijakan yang ia lahirkan. “Kalau disebut satu per satu jasa beliau, itu panjang sekali. Beliau adalah Bapak Pembangunan Nasional. Sudah sepantasnya dan sewajarnya beliau diberikan gelar pahlawan nasional,” tambahnya.

Menanggapi pro dan kontra yang muncul, termasuk kontroversi seputar TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998 yang kerap dijadikan alasan penolakan, Idris menjelaskan bahwa persoalan hukum terkait Soeharto telah selesai secara resmi. “Pasal 4 dalam TAP itu memang menyebutkan nama beliau secara eksplisit. Tapi TAP tersebut bersifat regeling, artinya mengatur untuk seluruh rakyat Indonesia. Tidak seharusnya menyebut nama seseorang secara spesifik. Dan syukurlah, MPR periode 2024 lalu sudah menyatakan bahwa hal tersebut telah selesai dilaksanakan,” katanya.

Ia juga menyinggung keputusan Kejaksaan Agung yang telah mengeluarkan SP3 terhadap Soeharto sebagai bukti bahwa tidak ada lagi persoalan hukum yang menghalangi pemberian gelar tersebut.

Idris tidak menampik adanya kritik yang menyebutkan adanya pelanggaran HAM di masa Orde Baru. Namun, ia mengajak masyarakat untuk menilai secara bijak dan proporsional. “Beliau manusia biasa. Ada kekurangan, ada kelebihan. Tapi menurut kami, kelebihannya jauh lebih besar dan manfaatnya dirasakan oleh rakyat Indonesia hingga kini,” tegasnya.

Terkait sikap Titiek Soeharto, putri Presiden Soeharto, yang menyatakan tidak terlalu ngotot terhadap usulan ini karena sudah sering diajukan sebelumnya, Idris tetap optimis. “Kami yakin tahun ini adalah momentum yang tepat. Setelah MPR memberikan keputusan yang menyatakan persoalan hukum sudah selesai, kami harap Menteri Sosial bisa memproses pengajuan ini. Insyaallah tahun ini, Pak Harto akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional,” pungkasnya.
 

Menko bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat

Soal Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Cak Imin: Kita Pasrah

Ada 10 nama yang masuk dalam daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025.

img_title

VIVA.co.id

23 April 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |