Senin, 14 April 2025 - 18:45 WIB
VIVA – Militer Ukraina semakin dekat untuk memiliki rudal jelajah Taurus KEPD-350. Senjata bikinan Jerman tersebut diklaim mampu menghancurkan sejumlah target militer Rusia, di Republik Otonomi Krimea termasuk Jembatan Kerch.
Calon Kanselir Jerman, Friedrich Merz, sangat berambisi untuk mengirim rudal Taurus ke Kiev.
Sikap Merz berbeda dengan pendahulunya, Olaf Scholz, yang tidak mau menyerahkan senjata tersebut untuk rezim Volodymyr Zelenskyy.
Dalam wawancara dengan media Jerman, ARD, Merz kembali menekankan perlunya mendukung Ukraina dalam beralih dari sikap reaktif ke sikap proaktif di medan perang.
VIVA Militer: Jet tempur Eurofigter bawa rudal Taurus KEPD-350 buatan Jerman
Merz menyebut jika Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) harus diperlengkapi untuk melancarkan serangan ke wilayah Rusia, dan menangani situasi yang mengancam.
"Jika keadaan terus berlanjut seperti sekarang, misalnya jika jalur darat terpenting antara Rusia dan Krimea hancur, atau jika sesuatu terjadi di Krimea," ujarnya.
"(Krimea adalah) tempat sebagian besar logistik militer Rusia berada, maka itu akan menjadi peluang untuk akhirnya membawa negara ini kembali ke dalam situasi strategis," katanya.
Sebagai salah satu anggota Uni Eropa (UE) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jerman melihat langkah negara-negara sekutunya yang lebih dulu memasok rudal jelajah ke Ukraina.
VIVA Militer: Rudal jelajah Taurus KEPD-350 buatan Jerman
Photo :
- AFP/Ralf Hirschberger
"Mitra-mitra Eropa kami sudah memasok rudal jelajah.Jika dikoordinasikan, maka Jerman harus berpartisipasi di dalamnya," ucap Merz dikutip VIVA Militer dari The Kyiv Independent.
Meski demikian, Merz menegaskan bahwa ia tidak menyerukan keterlibatan langsung Jerman dalam Perang Rusia-Ukraina. Akan tetapi, mempersenjatai Ukraina dengan kemampuan untuk mengambil inisiatif.
Jembatan Kerch sepanjang 19 kilometer (12 mil) dibangun setelah pencaplokan Rusia di Krimea pada tahun 2014 dan selesai pada tahun 2018.
Infrastruktur ini berfungsi sebagai jalur pasokan penting bagi pasukan militer Rusia. Akan tetapi, Jembatan Kerch kerap jadi sasaran serangan militer Ukraina pada Oktober 2022 dan Juli 2023.
Halaman Selanjutnya
"(Krimea adalah) tempat sebagian besar logistik militer Rusia berada, maka itu akan menjadi peluang untuk akhirnya membawa negara ini kembali ke dalam situasi strategis," katanya.