Jakarta, VIVA – Nasi panas dan ikan asin menjadi kombo hidangan 'surga' bagi masyarakat tanah air. Perpaduan nasi panas dengan gurihnya ikan asin bahkan disebut sebagai comfort food oleh sebagian masyarakat tanah air. Namun hati-hati, terlalu sering konsumsi nasi panas dan ikan asin bisa memicu masalah kanker nasofaring.
Benarkah? Bagaimana korelasi antara nasi panas dengan ikan asin hingga menyebabkan kanker nasofaring? Scroll untuk mengetahui jawabannya, yuk!
Ketua Yayasan Kanker Indonesia yang juga spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM FINASIM FACP, menjelaskan, uap panas dari nasi bisa berkontraksi dengan kandungan nitrosamine pada ikan asin.
"Nasi kan ada uapnya, ikan asin tuh ada bahan yang bikin kanker namanya nitrosamin,” kata dia saat ditemui awak media belum lama ini.
Ilustrasi makanan, sayuran, ikan asin dan sambal
Photo :
- VIVAnews/Ezra Sihite
Lebih lanjut diungkap Prof. Aru bahwa nantinya uap panas dan nitrosamin tersebut akan naik ke langit-langit mulut dan memicu terjadinnya kanker nasofaring.
"Jadi nanti itu naik ke sini (langit-langit mulut)," kata dia.
Tak hanya pada ikan asin saja, ternyata kandungan nitrosamin juga terdapat pada daging Korea atau dikenal Korean beef, nitrosamin juga bisa ditemukan pada sosis serta ham (daging babi yang diawetkan, biasanya berasal dari bagian atas kaki belakang babi).
Untuk mencegah, Prof Aru menyarankan untuk membatasi konsumsi ikan asin. Pasalnya, efek dari timbunan zat karsinogenik ini akan terasa di masa depan.
"Kita sebaiknya mengurangi ikan asin saja," kata Prof Aru.
Nitrosamin sendiri merupakan senyawa karsinogenik (penyebab kanker) yang biasa ditemukan pada makanan yang diawetkan dengan menggunakan nitrit.
Nitrit adalah bahan pengawet makanan yang paling sering digunakan untuk pengawet daging dan semua jenis produk olahan dalam kemasan berbahan daging.
Halaman Selanjutnya
Tak hanya pada ikan asin saja, ternyata kandungan nitrosamin juga terdapat pada daging Korea atau dikenal Korean beef, nitrosamin juga bisa ditemukan pada sosis serta ham (daging babi yang diawetkan, biasanya berasal dari bagian atas kaki belakang babi).