Tak Tergantikan, Ini Skill-skill yang Tak Bisa Diambil Alih oleh Robot atau AI

1 week ago 4

Rabu, 9 April 2025 - 16:29 WIB

Jakarta, VIVA – Di tengah gempuran teknologi dan kecanggihan Artificial Intelligence (AI), banyak pekerjaan manusia mulai diambil alih oleh mesin. Namun, tidak semua hal bisa dilakukan oleh robot. Ada keterampilan tertentu yang tetap memerlukan sentuhan manusia, emosi, dan kepekaan. 

Hal ini menjadi perhatian Direktur PT Mustika Ratu Tbk, Kusuma Ida Anjani, dalam konferensi pers Women Empowerment Conference (WEC) 2025 yang diselenggarakan di kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Jakarta pada Rabu, 09 April 2025. 

Direktur PT Mustika Ratu Tbk, Kusuma Ida Anjani

Photo :

  • Viva/Trisya Frida

Dalam sebuah pernyataannya, ia menekankan pentingnya pendidikan vokasi, yaitu pelatihan berbasis keterampilan, yang fokus pada skill yang tak bisa digantikan oleh teknologi. Salah satu contoh yang disebutkannya adalah tata rias.

“Kita harus mencari skill yang tidak dapat digantikan oleh robot, nah pendidikan vokasi ini contohnya adalah tata rias. Kita nggak mungkin di tata rias oleh robot gitu kan itu perlu keahlian tangan,” ujarnya di Jakarta pada Rabu, 9 April 2025. 

Mustika Ratu sendiri sudah sejak 50 tahun lalu terlibat dalam pengembangan keterampilan ini, dan kini memperluas jangkauan programnya ke berbagai komunitas, termasuk penyandang disabilitas hingga perempuan di lapas. 

“Nah ini yang Mustika bahkan sejak 50 tahun lalu teruskan dan saat ini tidak hanya kepada, misalnya perempuan secara general, tapi salah satunya kita lakukan baru-baru ini ke komunitas disabilitas, penjara perempuan untuk para napi yang akan keluar untuk diberikan skill,” jelasnya. 

Skill lain yang juga sangat manusiawi dan tidak bisa digantikan AI adalah terapi pijat untuk kecantikan dan kesehatan. Teknik seperti lulur dan pijat refleksi bukan hanya soal gerakan, tapi juga intuisi, empati, dan komunikasi non-verbal yang hanya bisa dilakukan oleh manusia.

“Yang pertama untuk skill digital ekonomi bagaimana mereka bisa berperan dan yang kedua skill dari vokasi, skill yang tidak dapat digantikan, tadi seperti salah satunya adalah tata rias. Yang keduanya adalah terapis untuk massage. Ini dalam hal positif ya, kita lihat ini adalah untuk kecantikan, misalnya lulur, teknik-teknik memijat setelah lulur melalui kecantikan dan kesehatan,” tambahnya. 

Menurutnya, kebutuhan akan layanan kecantikan dan terapi meningkat setelah pandemi, karena orang lebih sadar pentingnya perawatan diri. Maka dari itu, pelatihan vokasi menjadi peluang emas untuk membuka lapangan kerja dan membekali perempuan, termasuk mereka yang berada di kondisi sulit, agar punya keterampilan yang bernilai tinggi dan tetap relevan di era teknologi.

“Khususnya industri ini yang sedang berkembang setelah adanya pandemi kemarin. Jadi, ini menjadi salah satu perhatian skill vokasi yang kami ingin kembangkan karena demand yang ada, nah ini skill-nya nggak bisa digantikan oleh mesin,” tandasnya. 

Halaman Selanjutnya

Source : Istimewa

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |