Selasa, 4 Maret 2025 - 19:30 WIB
VIVA – Ukraina benar-benar dalam bahaya. Di tengah perang dengan Rusia yang masih berkecamuk, rezim Volodymyr Zelensky mendapat pukulan hebat setelah Amerika Serikat (AS) menghentikan bantuan militer.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Departemen Pertahanan AS (DoD) mengonfirmasi keputusan Presiden Donald Trump untuk menangguhkan bantuan persenjataan ke Kiev.
Tindakan ini diambil setelah terjadi perdebatan sengit di Ruang Oval Gedung Putih, Washington DC, antara Zelensky yang tengah bertandang ke Amerika, dengan Trump dan wakilnya JD Vance.
Sikap Zelensky yang keras kepala dan tak mau menerima upaya AS menghentikan perang dengan Rusia, membuat Trump geram. Vance bahkan menyebut Zelensky bersikap tak sopan dan tah tahu berterima kasih.
VIVA Militer: Volodymyr Zelensky dan Donald Trump
Trump menegaskan bantuan militer Amerika Serikat ke Ukraina akan kembali dibuka, jika Zelensky bersikap kooperatif dan mendukung upaya perdamaian dengan rezim Vladimir Putin.
Di sisi lain, berhentinya bantuan militer Amerika berarti sinyal kehancuran yang sangat nyata. Sejumlah pejabat pemerintah dan militer Ukraina meyakini garis depan akan runtuh dalam enam bulan jika tanpa dukungan AS.
Gubernur Oblast (Provinsi) Kherson, Oleksandr Prokudin, menjelaskan bahwa pasukan Rusia dalam jumlah besar tengah berupaya menyeberangi sungai Dnipro dari empat lokasi.
"Kami mendengar dari intelijen kami, bahwa wakil komandan militer Rusia memberi tahu pasukan di daerah itu," ucap Prokudin.
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU)
"Mereka (tentara Rusia) harus memaksa menyeberangi sungai dengan cara apa pun," katanya dilansir VIVA Militer dari Daily Mail.
Sementara itu, Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), Letnan Jenderal Ihor Romanenko, menyatakan pada Februari 2025 jika pasukannya hanya akan bertahan selama enam bulan tanpa bantuan militer Amerika.
"Kita (hanya) akan bertahan enam bulan tanpa bantuan militer Amerika," kata Romanenko dikutip VIVA Militer dari Al Jazeera.
Menurut data yang dikutip VIVA Militer dari Council on Foreign Relations, total bantuan Amerika untuk Ukraina mencapai nilai US$174 miliar, atau setara dengan Rp2.850 triliun.
Halaman Selanjutnya
Gubernur Oblast (Provinsi) Kherson, Oleksandr Prokudin, menjelaskan bahwa pasukan Rusia dalam jumlah besar tengah berupaya menyeberangi sungai Dnipro dari empat lokasi.