Jakarta, VIVA – PT Perkebunan Nusantara atau PTPN I Regional 2 resmi melakukan ekspor perdana teh premium Malabar ke Taiwan pada awal Juli 2025.
Produk unggulan dengan kualitas Leafy Grade OP FO (Orange Pekoe Flowery) ini merupakan bagian dari strategi ekspansi pasar teh Indonesia ke segmen premium internasional.
Teh Malabar diproduksi di perkebunan legendaris di kaki Gunung Malabar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dikenal sejak era kolonial Belanda, perkebunan ini dikelola oleh K.A.R. Bosscha sejak 1896.
Dengan ketinggian optimal, 1.400-1.600 meter di atas permukaan laut, menghasilkan floral notes dan body kaya yang memicu rasa eksklusif.
Lalu, iklim lembap dan teknik pemetikan selektif membuat teh Malabar memiliki aroma segar, warna cerah, dan karakter rasa khas dataran tinggi Priangan.
Menurut Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, ekspor perdana teh premium Malabar bukan sekadar pencapaian komersial, melainkan penegasan akan warisan dan kualitas teh Indonesia yang telah teruji sejak 1890.
Ia menegaskan jika teh premium Malabar memiliki 'Heritage of Pride' dengan cerita turun-temurun yang membuat setiap tegukan terasa sebagai bagian dari warisan bangsa.
"Setiap cangkir teh Malabar yang diseduh bukan hanya menyajikan rasa, tetapi menghadirkan kejujuran kualitas (truth) dari proses budidaya yang berintegritas dan warisan sejarah (heritage) yang hidup kembali dari kejayaan teh Indonesia," tegas Teddy.
Ekspor perdana ke Taiwan ini menandai langkah awal untuk menjangkau negara-negara di Asia Timur, Eropa, dan Timur Tengah, dengan potensi serapan hingga 42 ton per tahun.
Melihat tren global saat ini, permintaan terhadap specialty tea dengan cerita asal-usul yang kuat terus meningkat, terutama dari negara-negara seperti Taiwan, Jepang, Uni Emirat Arab (UEA), hingga Eropa.
Teh premium Malabar telah mengantongi sertifikasi Rainforest Alliance, serta diproses sesuai standar mutu HACCP dan ISO 22000.
Konsep 'Sustainabilitea' juga diterapkan, yang berarti praktik agronomi ramah lingkungan yang menjamin keamanan pangan dan higienitas teh dari daun hingga seduhan.
Nuansa semakin hidup dengan alunan musik kacapi suling yang mengiringi degustasi teh premium, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.
"Setiap cangkir teh Malabar tidak hanya menyajikan rasa, tetapi juga cerita tentang integritas proses budidaya dan warisan budaya yang diwariskan turun-temurun," ungkap Teddy.
Halaman Selanjutnya
Ekspor perdana ke Taiwan ini menandai langkah awal untuk menjangkau negara-negara di Asia Timur, Eropa, dan Timur Tengah, dengan potensi serapan hingga 42 ton per tahun.