Viral Gua Tasikmalaya Dipercaya Tembus ke Mekah, Pengelola dan MUI Buka Suara

6 hours ago 1

Selasa, 11 Februari 2025 - 14:32 WIB

Tasikmalaya​, VIVA – Jagat maya dihebohkan dengan viralnya sebuah video yang menarasikan keberadaan gua di Tasikmalaya yang diyakini memiliki lorong tembus ke Mekah, Arab Saudi.

 Gua yang dimaksud adalah Gua Safarwadi, yang terletak di Pamijahan, Tasikmalaya, Jawa Barat. Dalam video yang beredar, terlihat antrean masyarakat berpakaian muslim memasuki gua sambil melantunkan doa.

Seperti pada video viral diunggah akun Instagram @unikinfold, dalam video tersebut terlihat masyarakat yang mengenakan pakaian muslim mengantre untuk memasuki Gua.

“Gua Safarwadi di Desa Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya, diklaim sebagai gua yang bisa tembus ke Mekkah. Gua Safarwadi terletak di kompleks makam Syekh H. Abdul Muhyi. Gua Safarwadi pernah menjadi tempat Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani menimba ilmu agama dari gurunya, Imam Sanusi,” tulis keterangan dari akun tersebut.

Gua Safarwadi dikenal sebagai tempat bersejarah yang konon digunakan oleh Syekh Abdul Muhyi, seorang penyebar Islam di Jawa Barat Selatan, sebagai tempat berselawat dan mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, gua ini juga dipercaya sebagai tempat berkumpulnya para Waliullah atau Wali Allah.

Salah satu daya tariknya adalah lorong bercabang yang oleh sebagian masyarakat diyakini sebagai jalur menuju Mekah. Tak hanya itu, gua ini juga memiliki sumber mata air jernih yang disebut-sebut memiliki kemiripan dengan air Zamzam dan tidak pernah surut meskipun musim kemarau.

Tanggapan Pengelola

Namun, klaim mengenai keberadaan lorong tembus ke Mekah mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Pengelola Gua Safarwadi, Dede, menegaskan bahwa anggapan tersebut harus disikapi dengan bijaksana.

"Tidak mungkin kita bisa ke tanah suci lewat Pamijahan. Kalau mau ke tanah suci, ya harus ikhtiar dan berdoa. Cerita tentang lorong menuju Mekah itu berasal dari kisah para wali zaman dulu, bukan sekarang. Para wali mungkin memiliki karamah, tetapi untuk orang biasa, jelas tidak mungkin," kata pengelola Gua Safarwadi, Dede dikutip tvOne.

Dede juga menambahkan bahwa Gua Safarwadi adalah bagian dari sejarah penyebaran Islam dan bukan tempat ibadah yang memiliki keistimewaan spiritual seperti yang diyakini sebagian masyarakat.

Gua ini dilengkapi dengan masjid, tempat penyimpanan kitab, serta area yang dulunya digunakan para santri untuk belajar agama.

MUI: Ini Mitos yang Berkembang di Masyarakat

Menanggapi fenomena ini, Ketua MUI Bidang Dakwah, Kiai Cholil Nafis, juga memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa klaim mengenai lorong tembus ke Mekah hanyalah mitos yang berkembang di masyarakat.

"Sering kali masyarakat mencari legitimasi terhadap keyakinan dan keinginan mereka. Umrah itu dianjurkan dan haji diwajibkan, tetapi karena faktor ekonomi atau antrean panjang, sebagian orang mencari pembenaran lain. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, gua ini tidak akan pernah memiliki terowongan menuju Mekah," jelas Ketua MUI Bidang Dakwah, Cholil dikutip tvOne.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak salah kaprah dalam memahami fungsi Gua Safarwadi. Menurutnya, gua ini lebih cocok dijadikan sebagai tempat wisata sejarah, bukan tempat ibadah atau jalur mistis menuju tanah suci.

"Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan keawaman masyarakat untuk kepentingan ekonomi. Air di gua ini boleh diminum, tetapi tidak bisa dianggap sama dengan air Zamzam,” Tegas cholil Nafis.

“Barokah itu artinya tambahan kebaikan, dan cara terbaik mendapatkannya adalah dengan ibadah yang benar sesuai syariat," sambungnya.

Dengan adanya klarifikasi dari pengelola gua dan MUI, masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dengan narasi yang belum terbukti kebenarannya. Gua Safarwadi memang memiliki nilai sejarah yang tinggi dalam perkembangan Islam di Jawa Barat, tetapi bukanlah jalur menuju Mekah.

Oleh karena itu, wisatawan dan peziarah diharapkan tetap menjadikannya sebagai tempat refleksi sejarah tanpa terjebak dalam mitos yang tidak berdasar.

Halaman Selanjutnya

Tanggapan Pengelola

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |