IHSG Ditutup Terjungkal ke Level 6.531, Penambahan Anggaran Makan Bergizi Gratis Jadi Katalis Sejumlah Saham

4 hours ago 1

Selasa, 11 Februari 2025 - 20:03 WIB

Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren koreksi sebesar 1,75 persen atau 116,15 poin pada penutupan perdagangan pasar, Selasa, 11 Februari 2025. Penurunan tajam menyebabkan IHSG tersungkur ke level 6.531,99.

Berdasarkan data Phintraco Sekuritas, pergerakan indeks sempat menyentuh level 6.500 dan posisi tertinggi hanya mencapai area 6.658. Di mana nilai transaksi sebesar Rp 12,62 triliun.

"IHSG berpotensi terkonsolidasi pada level psikologis 6500 pada perdagangan Rabu besok," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya. 

Kemerosotan sejumlah sektor saham turut memicu penurunan indeks. Sektor infrastruktur anjlok 3,94 persen, sektor energi menyusut 3,18 persen dan sektor transportasi menurun 2,96 persen.

Satu-satunya sektor saham yang berhasil mencatat hasil positif adalah sektor teknologi. Sektor ini meningkat 0,53 persen.

Riset Phintraco Sekuritas juga menunjukkan emiten saham dengan nilai transaksi tertinggi mencakup saham BMRI, BBRI, dan CUAN. Sementara itu, emiten yang paling banyak diburu investor selama sesi perdagangan antara lain saha GOTO, BUMI, dan BUKA.

Lebih lanjut, CGS International Sekuritas Indonesia mengulas  beberapa emiten trading sepanjang sesi perdagangan hari ini. 

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 

Saham AMRT menguat 1,34 persen atau 40 poin dan ditutup pada level 3.020. Lonjakan melanjutkan penguatan yang saham AMRT catat mencapai 3,36 persen Katalis kinclongnya induk saham Alfamart karena ekspektasi berangsur membaiknya daya beli masyarakat.

Hal ini sejalan dengan program populis pemerintah yang meningkatkan (Upah Minimum Regional (UMR) 6.5 persen. Di samping itu, penambahan anggaran makan bergizi gratis mencapai Rp 100 triliun pada tahun 2025.

Kalbe Farma Tbk (KLBF)

Saham KLBF sempat menguat tipis 0,38 persen tetapi berbalik menurun 5,30 persen pada penutupan pasar sehingga ditutup pada level 1.250.  CGS Internasional melihat adanya katalis saham KLBF mencakup peningkatan kinerja indikatif 2024 sebesar 102 persen yang sesuai dengan ekspektasi.

Selain itu, perseroan optimis mencapai target kinerja 2025 ditopang oleh segmen obat khusus dan konsumer. Perusahaan menargetkan pertumbuhan laba bersih 8 persen sampai 10 persen.

PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) 

Saham JPFA ditutup merosot 2,37 persen menjadi 2.060 setelah sempat menguat 0.95 perse. Saham JPFA diuntungkan oleh kenaikan anggaran makan bergizi gratis yang diharapkan akan menambah permintaan di sektor poultry. Katalis lainnya adalah mulai membaiknya kondisi kelebihan pasokan yang berpotensi meningkatkan harga komoditas utama seperti ayam broiler.

Halaman Selanjutnya

Lebih lanjut, CGS International Sekuritas Indonesia mengulas  beberapa emiten trading sepanjang sesi perdagangan hari ini. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |