Sabtu, 1 Maret 2025 - 02:37 WIB
VIVA – Salat Witir adalah salat sunnah yang dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil, biasanya dilakukan setelah salat Isya atau setelah salat Tarawih di bulan Ramadhan. Witir bisa dikerjakan dengan satu, tiga, lima, atau lebih rakaat, asalkan jumlahnya ganjil.
Salat ini sangat dianjurkan karena Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya, baik saat berada di rumah maupun dalam perjalanan.
Banyak orang yang masih salah kaprah mengenai waktu yang tepat untuk melaksanakan salat Witir, terutama soal apakah sebaiknya dilakukan sebelum atau sesudah tidur.
Sebenarnya, salat Witir bisa dikerjakan kapan saja setelah salat Isya hingga sebelum subuh. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Ilustrasi salat/mengajarkan anak salat.
Photo :
- Freepik/rawpixel.com
Bagi yang yakin bisa bangun di sepertiga malam terakhir, sangat dianjurkan untuk melaksanakan Witir setelah bangun tidur, karena di waktu tersebut doa lebih mustajab dan lebih sesuai dengan kebiasaan Rasulullah SAW.
Namun, bagi yang khawatir tidak bisa bangun malam, lebih baik melaksanakan Witir sebelum tidur agar tidak terlewat. Kedua waktu ini diperbolehkan, sehingga yang terpenting adalah konsistensi dalam menunaikan salat Witir, terlepas dari waktu pelaksanaannya.
"Ada riwayat Nabi tidur dulu lalu baru Witir. Di sini adalah witir sebelum tidur. Ini menunjukkan bahwasannya melakukan salat Witir boleh anda lakukan sebelum tidur karena Anda takut tidak bangun," jelas Buya Yahya, mengutip video YouTube Al-Bahjah TV, Jumat 28 Februari 2025.
"Anda sudah salat taraweh kemudian salat sunah yang lainnya kemudian salat Witir. Setelah taraweh lengkap sengan Witirnya, kemudian bangun malam, Anda boleh salat lagi," tambahnya.
Rasulullah SAW menganjurkan salat Witir sebagai penutup salat malam, sebagaimana sabdanya, “Jadikanlah salat Witir sebagai penutup salat malam kalian” (HR. Bukhari dan Muslim).
Anjuran ini menunjukkan bahwa Witir sebaiknya dilakukan di akhir rangkaian salat malam agar menjadi penyempurna ibadah. Namun, bukan berarti setelah Witir tidak boleh melaksanakan salat sunnah lagi.
Jika seseorang sudah melaksanakan Witir lalu ingin bangun malam untuk salat Tahajud atau salat sunnah lainnya, hal tersebut tetap diperbolehkan. Hanya saja, tidak perlu mengulangi Witir.
Oleh karena itu, meskipun Witir dianjurkan sebagai penutup, salat malam tetap sah dilakukan setelahnya tanpa mengulangi Witir.
Jumlah rakaat salat Witir menurut ajaran Nabi Muhammad SAW sangat fleksibel dan bisa dikerjakan dengan berbagai pilihan, asalkan ganjil. Rasulullah SAW pernah melaksanakan Witir dengan satu rakaat, tiga rakaat, lima, tujuh, sembilan, hingga sebelas rakaat.
Waktu salat Witir dimulai setelah salat Isya hingga sebelum waktu subuh.
Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa Witir adalah penutup salat malam. Karena itu, Witir dapat dilaksanakan segera setelah Isya bagi yang ingin menyelesaikan salat malam lebih awal.
"Waktu Witir adalah setelah Anda melakukan salat Isya. Setelah melakukan salat Isya. Bukan setelah Isya Anda salah faham, setelah melakukan salat Isya," jelas Buya Yahya.
Halaman Selanjutnya
"Ada riwayat Nabi tidur dulu lalu baru Witir. Di sini adalah witir sebelum tidur. Ini menunjukkan bahwasannya melakukan salat Witir boleh anda lakukan sebelum tidur karena Anda takut tidak bangun," jelas Buya Yahya, mengutip video YouTube Al-Bahjah TV, Jumat 28 Februari 2025.