5 Strategi Frugal Living Era 1950-an Ini Masih Cocok Diterapkan di 2025, Dompet Aman Hidup Tenang!

1 week ago 4

Kamis, 10 April 2025 - 21:30 WIB

JAkarta, VIVA – Gaya hidup hemat alias frugal living bukan tren baru yang muncul karena media sosial. Jauh sebelum istilah ini ramai, para nenek moyang kita sudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Ambil contoh di era 1950-an, saat ekonomi mulai pulih pasca perang dunia. Meski kondisi mulai membaik, gaya hidup hemat tetap dijalankan, bukan karena pelit, tetapi karena bijak dalam mengelola uang.

Kini, di tahun 2025, kondisi memang berbeda. Tapi satu hal yang tak berubah, yakni biaya hidup makin mahal dan kebutuhan semakin banyak. Saat pengeluaran sulit dikendalikan, strategi lama justru bisa jadi penyelamat. 

Melansir dari NewTrader U, yuk simak lima strategi frugal living dari era 1950-an yang masih relevan dan bisa bikin keuangan lebih sehat di masa sekarang!

5 Strategi Frugal Living Era 1950-an

Ilustrasi menyisihakan uang untuk menabung dan dana darurat

Photo :

  • freepik.com/freepik

1. Sistem Amplop untuk Mengatur Uang

Di masa lalu, banyak orang menggunakan sistem amplop, di mana uang tunai dibagi ke dalam amplop-amplop sesuai kebutuhan seperti belanja, listrik, atau tabungan. Begitu amplop kosong, artinya tak boleh belanja lagi sampai gajian berikutnya.

Sekarang, Anda bisa menirunya dengan cara lewat aplikasi seperti Goodbudget atau YNAB. Lewat sistem digital ini, Anda bisa tahu ke mana perginya uang Anda dan potensi hematnya bisa sampai 20 p odari pengeluaran bulanan.

2. Masak dari Bahan Mentah

Dulu, masak dari bahan mentah itu kebiasaan. Belanja sayur segar, beli daging, lalu diolah sendiri di rumah. Lebih hemat, lebih sehat. Di zaman modern, memasak sendiri tetap jadi pilihan cerdas. Selain biaya makan bisa dipangkas hingga setengahnya, Anda juga bisa mengontrol gizi keluarga.

3. Prinsip "Gunakan Sampai Habis atau Tidak Sama Sekali"

Kalimat legendaris dari zaman dulu ini punya makna dalam, jangan buang barang selama masih bisa digunakan. Entah itu baju, perabot, atau sisa makanan, semua bisa dimanfaatkan kembali. Kini, Anda bisa mulai dengan memperbaiki barang daripada langsung beli baru.

4. Bertanam Sendiri di Rumah 

Di era 1950-an, berkebun sudah menjadi gaya hidup. Sayuran dari kebun sendiri membuat pengeluaran dapur jauh lebih berkurang. Sekarang, bertanam juga semakin mudah dengan metode hidroponik atau vertikal garden. Tanam tomat, cabai, atau daun bawang saja, sudah bisa hemat ratusan ribu tiap bulan, lho!

5. Utamakan Transportasi Publik

Dulu, satu keluarga cukup punya satu mobil. Jadwal diatur, belanja bareng, bahkan jalan kaki menjadi kebiasaan sehat dan hemat. Kini, di era kerja remote dan transportasi online, punya satu mobil plus sepeda atau ojek online juga bisa jadi solusi. Bayangkan, biaya operasional mobil bisa tembus puluhan hingga ratusan juta setahun, dan Anda bisa menghemat separuhnya.

Artinya, hidup hemat bukan berarti menderita. Justru, frugal living membuat Anda lebih sadar dalam mengambil keputusan keuangan. Strategi dari zaman dulu ini terbukti ampuh dan tetap relevan untuk zaman sekarang.

Halaman Selanjutnya

Di masa lalu, banyak orang menggunakan sistem amplop, di mana uang tunai dibagi ke dalam amplop-amplop sesuai kebutuhan seperti belanja, listrik, atau tabungan. Begitu amplop kosong, artinya tak boleh belanja lagi sampai gajian berikutnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |