Persada Hospital Malang Non Aktifkan Dokter yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Pasien

1 day ago 5

Jumat, 18 April 2025 - 15:15 WIB

Malang, VIVA – Persada Hospital Malang akhirnya angkat bicara terkait kasus dugaan pelecehan seksual dengan korban seorang pasien wanita berinisial QAR dengan terduga pelaku seorang dokter berinisial AY. Persada Hospital memastikan pelanggaran etika dalam bentuk apapun tidak akan ditolerir.

Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit mengaku prihatin dan menyayangkan peristiwa itu. Mereka berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh pasien.

"Untuk itu, kami memastikan bahwa setiap pemeriksaan dokter selalu didampingi oleh perawat, sehingga standar keamanan dan kenyamanan dapat terjaga dengan optimal," kata Kitty, Jumat, 18 April 2025.

Kitty menyebut, Persada Hospital akan melakukan penyelidikan serius dan transparan. Sejauh ini mereka telah melakukan penyelidikan internal terhadap dugaan pelecehan seksual. Mereka juga memutuskan menonaktifkan sementara AY.

"Proses penyelidikan akan dilakukan secara transparan dan melibatkan pihak yang berwenang. Sejalan dengan komitmen kami terhadap etika dan profesionalisme, beliau telah dinonaktifkan sementara dari pelayanan rumah sakit sambil menunggu proses hukum yang sedang berjalan," ujar Kitty.

Persada Hospital sendiri menolak tegas bentuk tindakan pelanggaran etika terhadap pasien maupun siapapun di seluruh lingkungan rumah sakit. Persada Hospital mengaku selama ini menjaga integritas dan kepercayaan publik dengan menerapkan standar tinggi dalam setiap aktivitas pelayanan medis.

Ilustrasi pelecehan seksual. (Sumber : Poverty Action Lab)

"Sesuai dengan nilai-nilai perusahaan, kami menjunjung tinggi profesionalisme seluruh tenaga medis dan non-medis di lingkungan rumah sakit. Kepercayaan pasien menjadi prioritas utama, dan kami terus meningkatkan mutu pelayanan dengan standar etika yang tinggi," tutur Kitty.

Untuk saat ini Persada Hospital Malang menyerahkan kasus dugaan pelecehan seksual kepada polisi. Mereka mengaku telah berkoordinasi dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.

"Kami percaya bahwa proses hukum adalah mekanisme yang tepat untuk mencapai keadilan. Bilamana terbukti, maka Manajemen Persada Hospital akan mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan secara tidak hormat dan akan menyerahkan masalah ini menurut aturan hukum yang berlaku maupun disiplin tenaga kesehatan," kata Kitty. 

Halaman Selanjutnya

"Sesuai dengan nilai-nilai perusahaan, kami menjunjung tinggi profesionalisme seluruh tenaga medis dan non-medis di lingkungan rumah sakit. Kepercayaan pasien menjadi prioritas utama, dan kami terus meningkatkan mutu pelayanan dengan standar etika yang tinggi," tutur Kitty.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |