VIVA – Pabrikan Jepang seperti Honda dan Yamaha berani bayar tinggi pembalapnya di MotoGP daripada merek Eropa seperti KTM, Aprilia, dan Ducati. Maka tidak heran jika Marc Marquez dan Valentino Rossi sempat betah.
Adapun uang bukan menjadi segalanya untuk beberapa pembalap, salah satunya Marc Marquez yang rela meninggalkan Repsol Honda, pada 2024 untuk bergabung dengan tim satelit Ducati, yaitu Gresini Racing.
Marc Marquez Ducati Corse
Marc Marquez yang sudah mendapatkan gelar juara dunia MotoGP enam kali bersama Honda harus keluar dari pabrikan tersebut demi mencapai cita-citanya, bahkan dia rela melupakan pemasukannya yang sangat besar.
Baby alien julukannya saat itu, menjadi pembalap dengan gaji tertinggi di MotoGP. Merangkum dari beberapa sumber, pada 2022 bayaran pembalap asal Spanyol itu 16 juta dollar, atau setara Rp250 miliaran per tahun.
Angka tersebut meningkat dari 2021, yang menurut laporan Sport Payouts pada saat itu gaji Marc Marquez menyentuh angka 12 juta dollar, atau setara Rp180 miliaran.
Tapi yang lebih mengejutkan ketika MM93 punya rencana cabut ke Gresini Racing dengan bayaran yang jauh lebih rendah. Saat itu Honda yang tidak mau kehilangan sang juara menawarkan gaji fantastis.
Melansir AS.com, Sabtu 19 April 2025, pabrikan asal Jepang itu menawarkan kontrak baru untuk si semut Carvera dengan durasi empat tahun (2024-2027) total mencapai 100 juta Euro, atau setara Rp1,9 triliunan.
Artinya dalam satu musim, atau per tahun Marc menerima bayaran sebesar 25 juta Euro per musim atau setara Rp478,950 miliar. Angka itu juga diketahui oleh salah satu bos Ducati, yaitu Luigi Dall’Igna.
Walaupun heran dengan tingginya bayaran MM93 di Honda, namun menurut General Manager Ducati Corse, Marc memang perlu melupakan uang demi targetnya bisa kembali mememangkan Grand Prix.
“Ya saya tahu (gaji Marc di Honda), tetapi bagi seseorang yang ingin menang, uang seharusnya tidak menjadi masalah. Jika Anda ingin menang, Anda harus mengorbankan banyak hal, bahkan terkadang Anda mengorbankan uang,” ucap Gigi sapaan akrabnya.
Ducati MotoGP Argentina 2025
Bahkan saat singgung bayaran MM93 nilainya mencapai Rp1,9 triliunan dalam empat musim, bos Ducati itu terkejut dan mengaku sudah mengetahui angka itu saat dia memutuskan pindah ke Gresini Racing.
“Itu uang yang banyak,” tegasnya.
Artinya gaji MM93 di Ducati Lenovo sekalipun belum bisa mengalahkan bayaran Honda. Bahkan pabrikan Jepang memang dikenal berani membayar tinggi pembalap, salah satunya Monster Energy Yamaha.
Pembalap mereka, yaitu Fabio Quartararo memegang rekor bayaran tertinggi di MotoGP setelah Marc Marquez meninggalkan Honda. Gaji El Diablo di Yamaha nilainya 12 juta euro per musim atau Rp229,896 miliar satu tahun.
Halaman Selanjutnya
Walaupun heran dengan tingginya bayaran MM93 di Honda, namun menurut General Manager Ducati Corse, Marc memang perlu melupakan uang demi targetnya bisa kembali mememangkan Grand Prix.