Pramono Anung Akan Pindahkan Patung MH Thamrin, Ini Alasannya

9 hours ago 2

Sabtu, 19 April 2025 - 15:05 WIB

Jakarta, VIVA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berencana memindahkan patung pahlawan nasional MH Thamrin ke tempat yang lebih layak secara simbolik dan historis, yakni ke Jalan MH Thamrin, jalan yang selama ini menyandang namanya.

"Patung MH Thamrin harus berdiri di jalan yang menggunakan namanya. Ini bentuk penghormatan yang benar," kata Pramono dalam sebuah rapat di Jakarta Pusat, seperti dilansir Antara, Sabtu 19 April 2025.

Saat ini, patung MH Thamrin masih berada di Silang Monas, tepat di persimpangan Jalan Medan Merdeka Selatan. Menurut Pramono, lokasi ini tidak merepresentasikan esensi dari figur pahlawan kelahiran Batavia tersebut. Ia bahkan menyebut patung itu tidak boleh kalah pamor dibanding patung Jenderal Sudirman yang sudah lebih dahulu ikonik di Jakarta.

Sebagai bentuk penghargaan yang lebih layak, Pemprov DKI akan memindahkan patung tersebut dengan memanfaatkan dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB), yakni dana kontribusi dari pengembang yang membangun di atas batas yang ditentukan aturan zonasi.

"Kita akan bangun sepenuhnya. Ini simbol Jakarta, simbol Betawi, dan jasanya MH Thamrin tidak bisa diperdebatkan," tegas Pramono.

Pramono mengungkapkan bahwa wacana pemindahan patung ini bukan hal baru. Gagasan awal muncul di masa Gubernur Sutiyoso, dan akhirnya patung tersebut dibangun di era Fauzi Bowo pada tahun 2012. Namun, karena pertimbangan politis, kala itu patung tidak ditempatkan di Jalan MH Thamrin, melainkan di kawasan Monas agar tidak terlalu dekat dengan Istana Negara.

Situasi jalan MH Thamrin usai aksi reuni 212.

Kini, Pramono menilai sudah saatnya Jakarta memperbaiki sejarah simbolik ini. Ia pun menyatakan siap menghadapi berbagai kritik yang mungkin timbul. “Kalau ada yang tidak setuju, saya hadapi sendiri. Jadi pemimpin memang harus berani bertanggung jawab,” katanya.

Patung MH Thamrin yang berdiri saat ini memiliki tinggi sekitar 4,5 meter dan dibuat dari perunggu oleh seniman Ketut Winata. Patung ini menggambarkan MH Thamrin berdiri gagah, mengenakan jas dan peci, dengan tangan kanan menunjuk ke depan dan tangan kiri memegang buku, simbol kepemimpinan dan intelektualitasnya sebagai tokoh pejuang di masa penjajahan.

Selain di Monas, terdapat patung dan peninggalan MH Thamrin lainnya, seperti di Museum MH Thamrin di Jalan Kenari II No. 15, serta patung dada MH Thamrin yang dibuat oleh seniman Arsono pada tahun 1981.

Sebagai informasi, Mohammad Hoesni Thamrin lahir di Batavia (sekarang Jakarta) pada 16 Februari 1894. Ia dikenal sebagai tokoh nasionalis yang memperjuangkan kemerdekaan melalui Volksraad (Dewan Rakyat) semasa penjajahan Belanda. Ia wafat pada 11 Januari 1941 dan dimakamkan di TPU Karet Bivak. Pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Thamrin pada tahun 1964.

Halaman Selanjutnya

Kini, Pramono menilai sudah saatnya Jakarta memperbaiki sejarah simbolik ini. Ia pun menyatakan siap menghadapi berbagai kritik yang mungkin timbul. “Kalau ada yang tidak setuju, saya hadapi sendiri. Jadi pemimpin memang harus berani bertanggung jawab,” katanya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |